Makan Malam Lebih Awal Bantu Bakar Lemak dan Turunkan Gula Darah

June 15, 2021 | Iman

Makanan manis

Kenaikan berat badan disebabkan oleh makan lebih banyak kalori daripada yang Anda keluarkan. Ahli gizi menyebutnya teori kalori masuk, kalori keluar dalam pengendalian berat badan.

Tapi sebetulnya tidak sesederhana itu, penelitian baru menemukan bahwa waktu makan Anda mungkin memainkan peran penting dalam menambah berat badan. Makan malam yang terlambat berhubungan dengan penambahan berat badan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal Endokrinologi Klinis & Metabolisme Masyarakat Endokrin, makan malam dikaitkan dengan penambahan berat badan dan kadar gula darah tinggi, terlepas dari apakah makanannya sama dengan sebelumnya.
"Kami mengetahui penelitian lain yang menunjukkan bahwa makan terlambat dikaitkan dengan obesitas," kata penulis studi Jonathan C. Jun.

Jun menjelaskan bahwa tim peneliti ingin memahami apakah terlambat makan benar-benar mengubah metabolisme yang mendorong terjadinya obesitas. Ia mempelajari 20 sukarelawan sehat (10 pria dan 10 wanita) untuk mengetahui bagaimana tubuh mereka memetabolisme makan malam pada pukul 10 malam. bukannya jam 6 sore. Semua peserta studi diminta pergi tidur pada waktu yang sama yakni 11 malam.

Temuan studi menunjukkan bahwa kadar gula darah lebih tinggi, dan jumlah lemak yang dibakar lebih rendah saat makan malam, bahkan ketika orang makan makanan yang sama.

Studi tersebut menemukan bahwa orang yang terlambat makan memiliki kadar gula darah puncak hampir 20 persen lebih tinggi dan pembakaran lemak berkurang 10 persen, dibandingkan dengan mereka yang makan malam lebih awal.

YesDok Ads

Bagian yang paling menarik dari studi ini adalah para peneliti menemukan bahwa tidak semua orang bereaksi pada makan larut dengan cara yang sama.
Ada kelompok pola aktivitas dalam 2 minggu sebelumnya, orang yang terbiasa tidur lebih awal. melakukan yang terburuk saat kita memberi mereka makan larut malam. 

Menurut Jun, orang-orang terbiasa begadang yang makan hingga pukul 2 atau 3 pagi sepertinya tidak terpengaruh oleh perubahan makanan mereka.

Jun menunjukkan bahwa penelitian ini jauh lebih rinci daripada penelitian sebelumnya tentang subjek tersebut. Peserta mengenakan pelacak aktivitas, diambil sampel darahnya, menjalani studi tidur dan pemindaian lemak tubuh, dan makan makanan yang mengandung penanda nonradioaktif untuk mengukur metabolisme lemak.
Jun meyakini penelitian ini memberikan bukti konklusif bahwa kapan dan belum tentu apa yang Anda makan yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

“Ya, saya pikir ini setidaknya menunjukkan bahwa ada alasan biologis atau penjelasan biologis tentang bagaimana waktu makan dapat memengaruhi cara tubuh Anda menangani kalori tersebut,” Jun menjelaskan lebih jauh.

Meskipun penelitian dilakukan dengan orang dewasa muda, sukarelawan berat badan sehat, penelitian ini memberi kami beberapa informasi bermanfaat untuk memandu kebiasaan makan lebih bijak.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads