Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling bersignifikan bagi kesehatan secara keseluruhan. Mereka membantu memecah makanan sehingga tubuh menjadi mudah untuk menyerap nutrisi dengan baik. 

Menurut artikel yang dilansir oleh Healthline, pencernaan dimulai dari mulut Anda setelah Anda mulai mengunyah makanan tersebut. Mengunyah menandakan kelenjar udah mulai memproduksi air liur yang dimana mengandung enzim yang dapat memecah makanan. 

Saat mereka sampai di perut, makanan bercampur dengan asam lambung yang dimana berhasil memecahnya dan dapat menghasilkan cairan kental yang disebut dengan chyme. 

Di usus kecil, chyme dicampur dengan enzim pencernaan melalui pankreas dan asam empedu dari hati. Mereka mempersiapkan setiap nutrisi untuk diserap ke dalam aliran darah Anda. Sebagian nutrisi yang diserap saat chyme melewati usus kecil. Hanya sebagian yang tersisa untuk diserap setelah mencapai usus besar.

Beberapa orang mengklaim bahwa saat Anda makan diselingi dengan minum air dapat mengencerkan asam lambung dan enzim pencernaan sehingga sulit bagi tubuh untuk mencerna makanan. Namun, klaim ini menyiratkan bahwa sistem pencernaan Anda tidak mampu menyesuaikan sekresinya dengan konsistensi makanan, dimana hal tersebut salah.

Health Shots melansir cairan juga melunakkan tinja yang dapat mencegah terjadinya sembelit. Menurut Dr Vipul Rustgi, MBBS MD Medicine, konsultan dokter dan Ahli Diabetes, Apollo Spectra, Delhi, mengatakan bahwa makan diselingi minum air dapat membantu Anda berhenti sejenak serta membantu Anda mengidentifikasi sinyal lapar dan kenyang. Dr Rustgi juga menambahkan bahwa air dapat membuat seseorang merasa kenyang sehingga menghindari makan makanan secara berlebihan dan mempertahankan berat badan yang optimal.

Sebuah studi yang berlangsung 12 minggu menunjukkan peserta yang meminum 17 ons (500ml) air sebelum makan kehilangan 4,4 pon (2 kg).

Penelitian juga menunjukkan bahwa meminum air dapat mempercepat metabolisme Anda sekitar 24 kalori untuk setiap 17 ons (500ml) yang Anda konsumsi.