Kurang Tidur di Usia Pertengahan Meningkatkan Risiko Demensia

May 05, 2021 | Iman

Sulit tidur

Anda memiliki rutinitas tidur yang baik, bersyukurlah mulai saat ini. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang tidak cukup tidur di usia 50-an meningkatkan peluang mereka terkena demensia di kemudian hari.

StudiTrusted Source yang diterbitkan di jurnal Nature Communications coba meneliti hampir 8.000 orang di Inggris Raya selama sekitar 25 tahun, mereka berusia sekitar 50 tahun.

30 persen subjek penelitian melaporkan rata-rata hanya tidur 6 jam atau kurang dalam semalam. Mereka mengembangkan demensia dibandingkan yang secara teratur rata-rata tidur 7 jam atau lebih per malam.

Para ahli percaya bahwa satu jam tidur ekstra dapat membuat perbedaan dalam hal otak untuk menyelesaikan pekerjaan internal yang diperlukan.

“Kami telah menemukan keterkaitan kualitas tidur dan konsolidasi memori terkait,” kata direktur fasilitas Indiana Sleep Center, Abhinav Singh.

Singh percaya dua jam terakhir tidur kaya dengan tidur REM, dan lebih banyak bukti yang datang bahwa ini adalah fase penting yang membantu memori dan memori emosional.

YesDok Ads

“Otak membutuhkan waktu di jam-jam terakhir tidur untuk benar-benar membuang sampah dan membersihkannya, kata seorang ahli saraf dan spesialis tidur, Chelsie Rohrscheib.

Ketika tidur dibatasi kurang dari tujuh jam, otak memiliki lebih sedikit waktu untuk membersihkan beta-amiloid, yang mengarah ke tingkat akumulasi racun dan meningkatkan risiko pengembangan Alzheimer.

Pengaruh tidur pada kesehatan secara keseluruhan adalah sesuatu yang belum tentu dipelajari secara ekstensif hingga saat ini. Perlu pendekatan budaya untuk menunjukkan kerusakan jangka panjang akibat kurang tidur pada otak dan tubuh. 

Beberapa dokter mengatakan studi itu tidak membantu bahwa dalam beberapa budaya, waktu kerja sering kali lebih dihargai daripada mencurahkan waktu yang sama untuk tidur.

“Beberapa negara dan budaya, misalnya AS dan Jepang, memprioritaskan pekerjaan dan prestasi daripada cukup tidur,” kata Rohrscheib.

Ia mengatakan orang harus menargetkan jadwal yang konsisten dari 7 hingga 9 jam tidur per malam. Rutinitas santai harus dimulai satu jam sebelum tidur dan orang harus menghindari perangkat yang memancarkan cahaya.

YesDok Ads