Kuman di Udara Penyebab Tuberkulosis, Bagaimana Mengendalikannya?

April 03, 2022 | Iman

Kuman yang masuk ke dalam tubuh

Udara secara umum tidak steril karena bisa saja dapat mengandung percik renik yang dihasilkan ketika berbicara/menyanyi/bersin, debu dan spora jamur. 

Beberapa penyakit yang dapat menular melalui udara diantaranya tuberkulosis, varicella (cacar air), measles (campak), Covid-19 dan virus respiratori lain (misalnya influenza). 

Dr. Dimas Seto Prasetyo, Sp.MK(K) menjelaskan perbedaan antara aerosol dan droplet. Dari segi ukuran, aerosol lebih halus dan bisa menyebar lebih jauh dibandingkan droplet. Partikel dengan ukuran besar lebih cepat turun karena gaya gravitasi. Dari partikel aerosol dan droplet, ada kemungkinan jatuh ke bawah, dimana ada beberapa faktor yang mempengaruhi kestabilannya di lingkungan.

Kemudian, dr Dimas juga menjelaskan terkait bakteri penyebab TB. TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ditularkan melalui percik renik saat bersin/batuk, berbicara, menyanyi. 

YesDok Ads

Karakteristik umum bakteri Mycobacteria yaitu dapat bertahan di benda mati selama berbulan-bulan, jika tidak terpajan sinar matahari, dapat dimatikan dengan pemanasan (M.avium mati dalam pemanasan 60oC selama 4 menit), serta dapat dinonaktifkan dengan desinfektan yang mengandung klorin (misalnya hipoklorit), alkohol, chlorohexidine.

Dr Dimas memberikan beberapa langkah pencegahan infeksi TB di rumah, yaitu pasien sebaiknya ditempatkan dalam kamar terpisah, serta menggunakan ruangan yang berbeda dengan penghuni rumah lain (misalnya kamar mandi terpisah), perawat/pengawas minum obat (jika ada) mengenakan masker bedah ketika memasuki kamar pasien, ventilasi kamar pasien dan rumah dijaga baik. 

“Selain itu lakukan pembersihan area yang mungkin terkena percikan droplet pasien TB dengan desinfektan yang sesuai,” ujarnya.

Selain itu dr Dimas juga membagikan beberapa tips menjaga udara di rumah tetap sehat diantaranya jika aman, buka pintu dan jendela supaya udara masuk, jika memungkinkan, buka beberapa jendela dan pintu, jika kondisi tidak aman (misalnya risiko anak jatuh, polusi udara tinggi, tercetus asma), jangan buka jendela, pergunakan kipas angin untuk mengarahkan udara ke luar rumah, jika tersedia, gunakan exhaust, dan jika rumah dengan AC sentral dengan filter, pastikan ukuran filter dan bersihkan filter secara rutin.

YesDok Ads