Konsumsi Makanan Ini Secara Berbarengan Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

April 29, 2020 | Helmi

demensia

Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, menunjukkan bahwa orang yang makan daging olahan bersama dengan makanan bertepung seperti kentang, permen atau alkohol lebih mungkin mengalami masalah memori.

Para peneliti menganalisis diet dan kesehatan lebih dari 600 orang dewasa yang lebih tua di Prancis. Tim mengikuti setiap peserta selama lima tahun dan memantau hasil pemeriksaan medis rutin mereka. Pada akhir penelitian, 209 orang mengembangkan demensia.

Para peneliti mengatakan semua peserta mengkonsumsi pilihan makanan yang hampir serupa. Namun, orang-orang yang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan kognitif mengelompokkan makanan mereka secara berbeda.

Sementara itu, mereka yang mengembangkan demensia menggabungkan daging olahan, seperti sosis, daging dengan alkohol, makanan bertepung seperti kentang atau makanan ringan seperti cake..

"Orang dengan demensia lebih mungkin, ketika mereka makan daging olahan, untuk menyertainya dengan kentang, dan orang-orang tanpa demensia lebih mungkin untuk menemani daging dengan makanan yang lebih beragam, termasuk buah dan sayuran dan makanan laut," ujar Cécilia Samieri, penulis studi dan ahli epidemiologi dari University of Bordeaux di Perancis. "Kami menemukan bahwa lebih banyak keragaman dalam diet, dan inklusi yang lebih besar dari berbagai makanan sehat, terkait dengan lebih sedikit demensia."

YesDok Ads

Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa pola memiliki efek jangka panjang pada kesehatan otak.

"Secara keseluruhan, ini adalah studi penting yang menggarisbawahi kompleksitas hubungan antara pilihan makanan dan kesehatan kognitif, tetapi sekali lagi menunjukkan dukungan bahwa nutrisi adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang dapat diubah untuk meningkatkan hasil," ujar Richard Isaacson, direktur Pencegahan Alzheimer Klinik di Weill Cornell Medicine.

Maka dari itu penting untuk melihat gizi dari makanan yang kita makan saat ini. Karena bisa mempengaruhi kesehatan di masa mendatang.

(Foto: Science News)

YesDok Ads