Kondisi Keracunan Obat, Ini Gejala dan Pertolongan Pertamanya

October 10, 2022 | Claudia

Keracunan Obat

Pernahkah Anda atau orang terdekat Anda mengalami kondisi keracunan obat? Seseorang dapat mengalami keracunan obat ketika ia mengonsumsi obat dalam jumlah yang berlebihan, atau salah dalam mengombinasikan obat.

Keracunan obat umumnya terjadi pada orang yang mengonsumsi lebih dari satu jenis obat, sehingga terjadi efek interaksi obat. Kondisi keracunan obat juga bisa terjadi, ketika seseorang konsumsi obat disertai dengan konsumsi makanan atau minuman yang membuat senyawa dalam obat menjadi beracun.

Adanya alergi atau ketidakcocokan seseorang dengan salah satu atau lebih zat dalam obat, juga bisa menyebabkan terjadinya kondisi keracunan obat.

Gejala keracunan obat

Tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi, gejala keracunan obat yang dapat muncul juga berbeda-beda. Biasanya gejala keracunan obat akan berupa efek samping dari konsumsi obat tersebut, namun dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi.

Beberapa gejala keracunan obat adalah:

  • Diare
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Mual
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Tubuh melemah
  • Gelisah
  • Nyeri dada
  • Detak jantung lebih cepat
  • Tangan gemetar
  • Ataksia, yakni kontrol otot yang bruk, mengakibatkan terjadinya gerakan-gerakan yang tidak biasa atau canggung
  • Kulit memucat atau bibir menjadi kebiruan
  • Masalah jantung
  • Kejang
  • Kedutan otot
  • Nistagmus
  • Bicara cadel
  • Halusinasi 
  • Koma

Bagaimana pertolongan pertama pada kondisi keracunan obat? Jika Anda berada di dekat orang yang keracunan obat, maka segera hubungi ambulans, atau bawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Anda juga bisa melakukan pertolongan pertama sambil menunggu bantuan medis datang, seperti:

  • Memeriksa denyut nadi, pola napas, dan saluran pernapasan seseorang yang keracunan obat. Jika pasien tidak merespons ketika dipanggil, dan Anda tidak mendeteksi detak jantung atau denyut nadinya, maka segera lakukan resusitasi jantung paru atau RJP. berikan tekanan pada area dada dan salurkan napas buatan pada pasien.
  • Jagalah agar jangan sampai penderita keracunan obat muntah, kecuali petugas medis menyarankan pasien harus muntah.
  • Akan tetapi jika penderita sudah terlanjur muntah, maka segera bungkus tangan Anda dengan kain, lalu bersihkan jalan napas (tenggorokan dan mulut) pasien dari muntahan.
  • Baringkan tubuh penderita keracunan obat ke arah kiri, lalu buatlah ia tetap berada di posisi yang cukup nyaman sampai petugas medis datang.
  • Jangan berikan makanan atau minuman apa pun yang dapat memicu gejala semakin parah, seperti cuka, susu, atau jus lemon.
  • Jika penderita tidak sadarkan diri, maka jangan memasukkan apa pun ke mulut pasien.

Setelah petugas medis datang, segera jelaskan mengenai obat apa yang baru saja diminum oleh penderita, dan gejala apa saja yang muncul saat ia keracunan obat.

Umumnya, penanganan kondisi keracunan obat perlu dilakukan oleh dokter di rumah sakit. Pasien bahkan mungkin butuh rawat inap agar kondisinya bisa terus dipantau.

Jika Anda tanpa sengaja mengonsumsi terlalu banyak obat yang kemudian dapat mengarah pada kondisi keracunan obat, maka jangan tunggu sampai gejala muncul. Segera pergi ke instalasi gawat darurat untuk mendapat pertolongan secepatnya.

(Foto: newscentermaine.com)

YesDok Ads