Semua orang pasti kenal dengan kunyit. Kunyit sudah menjadi bumbu dapur andalan yang sering diolah menjadi masakan dengan rasa nikmat. Tapi, kunyit tak hanya bisa diolah dalam masakan, nutrisi yang terkandung dalam kunyit membuatnya bermanfaat untuk banyak hal, termasuk untuk membantu atasi masalah kesehatan.

Kandungan protein, vitamin C, vitamin E, vitamin K, serat, kalsium, kalium, zat besi, seng, tembaga, dan magnesium, hadir dalam kunyit. Semua ini bekerja dengan baik untuk membantu menyembuhkan berbagai masalah kesehatan, terutama yang kerap dialami oleh wanita.

Agar lebih jelas, coba simak ulasan mengenai manfaat kunyit untuk kesehatan wanita berikut ini:

Membantu kurangi masalah menstruasi

Setiap bulannya, wanita mengalami menstruasi. Mendekati tanggal menstruasi atau biasa disebut premenstrual syndrome (PMS) akan ada banyak gejala bermunculan, seperti perubahan mood, payudara terasa sakit, sakit perut, dan lain-lain. Menurut sebuah penelitian, curcumin yang terkandung dalam kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang bisa membantu mengurangi masalah terkait menstruasi.

Selain itu, kunyit juga membantu mengurangi masalah yang berhubungan dengan menopause, seperti penambahan berat badan, depresi, hot flashes, dan gangguan kesehatan tulang. Kunyit juga membantu mengatasi ketidakseimbangan hormon yang terjadi selama menopause.

Membantu mengobati penyakit menular seksual

Penyakit Menular Seksual (PMS) bisa mengintai siapa saja, termasuk wanita. Beberapa gejala PMS yang bisa dialami oleh seorang wanita adalah keputihan yang tidak normal, ruam dan luka, radang pada alat kelamin, dan lain-lain. Curcumin dalam kunyit dapat membantu membunuh mikroba yang menyebabkan infeksi genital. Tak hanya itu, sifat antivirusnya juga membantu dalam memerangi penyakit menular seksual.

Membantu atasi endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana lapisan rahim mulai tumbuh di luar rahim. Penelitian menunjukkan bahwa curcumin dalam kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengatur hormon dan enzim untuk menghentikan pertumbuhan endometrium yang tidak terkendali.

(Foto: plantbasednews.org)