Kesalahan Umum saat Minum Obat

November 23, 2019 | Iman

Setiap penyakit pasti ada obatnya dan dapat disembuhkan. Namun tetap saja ada yang kurang tepat dalam penanganan penyakit, sehingga sakit bertambah parah. Sesuai data WHO, lebih dari 1,5 juta orang melakukan penyalahgunaan obat setiap tahun, dan sebagian besar dilakukan oleh orang dewasa.


Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko kesalahan pengobatan adalah dengan menyadari setiap obat punya potensi efek sampingnya. Dilansir Times of India, berikut daftar kesalahan medis umum yang harus dihindari agar tetap sehat dan aman tangkal penyakit.
 

1. Salah Mencampur Obat

Ketahuilah tidak semua obat dapat diminum bersamaan. Seperti minum antidepresan dan metadon bersamaan akan menjadi masalah. Bahkan obat bebas yang ditemui di pasaran harus dihindari.

 
2. Minum Obat Tanpa Pengetahuan Lengkap

Kapan pun dokter memberi Anda obat-obatan baru atau Anda menggunakan obat-obatan bebas, lebih baik memperoleh pengetahuan lengkap tentangnya dahulu atau bertanya di awal. Anda harus tahu komponen dan dosis, kapan harus meminumnya dan efek sampingnya. Mendapatkan pengetahuan lengkap tentang obat-obatan akan mencegah Anda dari kesalahan pengobatan.


3. Mengkonsumsi Dosis Tinggi

Anda harus selalu minum obat sesuai resep dokter. Meski obat tersebut ampuh, tetapi jika mencoba menaikkan dosisnya dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius dan juga dapat menyebabkan efek samping. Efek kecilnya mungkin menyebabkan kantuk, kebingungan, nyeri dada, muntah, diare, bahkan lebih parah. Terlalu sering minum obat dalam rentan waktu yang berdekatan juga harus dihindari.

YesDok Ads

 
4. Minum Obat dalam Perut Kosong

Kombinasi makanan yang salah juga menyebabkan hambatan dalam penyerapan obat dari perut ke dalam tubuh. Ada beberapa obat yang perlu diminum dengan perut kosong dan beberapa setelah perut diisi dengan makan. Mengabaikan detail kecil ini akan mengurangi efektivitas obat.


5. Minum Dosis Obat sendiri

Ini adalah kesalahan umum yang dilakukan kebanyakan orang. Mereka mendiagnosis sendiri gejalanya dan meminum obat yang sesuai, yang terkadang salah. Yang ideal adalah berkonsultasi dengan dokter sebelum memiliki obat apa pun karena itu bisa menambah masalah kesehatan Anda.


6. Gunakan Dosis Orang Lain

Hanya karena Anda dan pasangan menderita tekanan darah tinggi, tidak berarti Anda berdua membutuhkan obat yang sama. Dokter meresepkan obat berdasarkan tingkat kebugaran, usia, dan komplikasi medis lainnya. Mengkonsumsi resep dan dosis orang lain dapat membuat kondisi kesehatan Anda semakin buruk.

(Foto: bbc.com)

YesDok Ads