Kerja Lembur Sebabkan Kerontokan Rambut

October 28, 2019 | Helmi

Para ilmuwan di Korea Selatan telah menemukan bahwa stres karena bekerja berjam-jam dapat merusak folikel rambut pria. Kerusakan folikel ini menyebabkan terjadinya kebotakan di kepala pria.

Sebagai bagian dari studi pertama, para ilmuwan dari Universitas Sungkyunkwan menganalisis 13.391 laki-laki yang dipekerjakan antara 2013 dan 2017. Para pesertanya berusia antara 20 dan 59 tahun. Perempuan tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok: pekerja "normal" yang bekerja selama 40 jam seminggu, pekerja "lama" yang menghabiskan waktu hingga 52 jam di kantor dan pekerja "jauh lebih lama" yang bekerja keras selama lebih dari 52 jam selama tujuh hari .

Para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang berusia 20-an atau 30-an yang bekerja setidaknya 52 jam seminggu dua kali lebih mungkin mengembangkan alopecia (kerontokan rambut) daripada rekan-rekan mereka yang kurang fanatik bekerja. 

Studi ini menemukan bahwa terlalu banyak waktu di kantor menyebabkan stres hebat, yang dianggap merusak folikel rambut. Stres mungkin juga mendorong folikel rambut memasuki fase "catagen", atau tahap transisi antara ketika rambut aktif tumbuh dan ketika "beristirahat".

YesDok Ads

Alasan lain meningkatnya risiko kerontokan rambut adalah karena testosteron (hormon seks pria utama) bangyang menghasilkan produk sampingan yang disebut dihidrotestosteron yang menyebabkan folikel rambut menyusut.

"Hasil penelitian ini menunjukkan jam kerja yang panjang secara signifikan terkait dengan peningkatan perkembangan alopecia pada pekerja laki-laki," menurut penulis utama Dr. Kyung-Hun Son.

"Batasan jam kerja untuk mencegah perkembangan alopecia mungkin lebih diperlukan dari pekerja yang lebih muda, seperti mereka yang berusia dua puluhan dan tiga puluhan, di mana gejala kerontokan rambut mulai muncul," jelas Dr. Son.

(foto: daily bangladesh)

YesDok Ads