Sindrom Steven-Johnson merupakan reaksi kulit yang serius dan biasanya disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Jika intensitas sindrom ini sudah parah, mereka terkadang disebut dengan nekrolisis epidermal toksik.
Mayo Clinic melansir bahwa kondisi ini biasanya merupakan reaksi terhadap pengobatan yang diawali flu, disertai dengan ruam merah yang menyebar dan melepuh. Kemudian lapisan atas kulit yang terkena akan mati dan akan mulai sembuh setelah beberapa hari.
Sindrom ini juga dapat menjadi keadaan medis sehingga biasanya memerlukan rawat inap. Perawatan berfokus pada menghilangkan penyebab, merawat luka, mengendalikan rasa sakit dan meminimalkan komplikasi saat kulit baru tumbuh kembali. Hal ini membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan untuk pulih.
Penyebab
Sindrom ini disebabkan oleh tubuh yang bereaksi terhadap obat-obatan tertentu, terutama beberapa jenis seperti
- Obat epilepsi
- Antibiotik
- Obat pereda nyeri anti inflamasi
Jika kondisi Anda disebabkan oleh obat, sangat penting untuk menghindari obat tersebut dan obat sejenis lainnya.
Gejala
Beberapa gejala sindrom Steven-Johnson antara lain
- Demam
- Sakit mulut dan tenggorokan
- Kelelahan
- Sensasi pada di area mata
- Batuk
- Nyeri sendi
Anggota keluarga yang mengidap sindrom ini terkadang menyebabkan risiko lebih tinggi bagi Anda untuk mendapatkannya.
Kapan perlu berkonsultasi ke dokter?
Apabila Anda alami tanda dan gejala dari kondisi ini, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis darurat. Menurut artikel yang dilansir oleh Mayo Clinic, reaksi yang diinduksi oleh obat bisa terjadi selama Anda menggunakan obat atau hingga dua minggu setelah menghentikannya.
