Kenali Ragam Varian Baru Covid-19 dan Gejalanya

June 26, 2021 | Aqiyu

Varian Baru Virus Covid-19

Beberapa negara masih berjuang untuk melawan virus corona. Gejala yang muncul pun beragam seiring berubahnya bentuk dan varian virus baru yang ditemukan. Covid-19 dikabarkan terus bermutasi dan memunculkan sejumlah varian baru sebagai berikut ini:

Varian alpha

Covid-19 varian alpha pertama kali ditemukan di London dan beberapa bagian Inggris. Varian alpha atau disebut juga dengan Barial Alpha atau B.1.17 diperkirakan dapat lebih menular dari varian sebelumnya. Varian alpha ini mengalami mutasi pada reseptor binding domain (RBD) protein spike pada posisi 501, dimana asam amino telah diganti dengan tirosin.

Umumnya, gejala yang ditimbulkan dari varian alpha ini tidak jauh berbeda dengan gejala virus sebelumnya. Varian alpha memicu gejala seperti batuk terus menerus, sakit kepala, kelelahan, demam, sakit dada, nyeri otot, diare, ruam kulit dan kehilangan indera rasa dan bau.

Varian Beta

Varian beta atau disebut dengan B.1.351 pertama kali ditemukan pada awal Oktober tahun lalu di Afrika Selatan. Ganasnya varian beta ini membawa mutasi E484K yang membuat virus dapat menghindari sistem kekebalan tubuh. Itu mengapa, varian ini lebih mudah menginfeksi orang-orang yang berusia muda. Untuk gejalanya mirip dengan gejala yang sudah menyebar sebelumya.

YesDok Ads

Varian delta

Varian delta atau B.1.617.2 merupakan salah satu varian yang dikabarkan sudah masuk ke Indonesia. Varian virus baru ini pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Untuk gejalanya tidak sama seperti gejala pada umumnya. Pada varian delta, gejalanya ditandai dengan sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek dan demam. Sementara batuk dan kehilangan rasa atau bau lebih jarang terjadi.

Varian delta plus

Varian delta plus merupakan varian terbaru dengan kode nama AY.1 dari mutase varian delta. Munculnya varian delta ini sangat meresahkan dan dianggap sebagai penyebab melonjaknya angka terpapar positif. Karena varian ini berpotensi lebih menular dan parahnya lagi virus ini dapat menular ketika  berjarak dan berpapasan. Virus varian delta plus ini mampu bertahan lama di udara dan penularannya lebih kuat dari beberapa varian sebelumnya.

(Foto: dna india)

YesDok Ads