Kenali Penyebab Batuk Berdarah

September 17, 2022 | Iman

Penyebab Batuk Berdarah

Batuk darah atau hemoptisis merupakan usaha mekanis saluran napas mengeluarkan darah yang berasal dari saluran napas bawah di dalam paru.

Batuk darah berwarna merah segar atau merah muda. Warna merah tersebut perlu dibedakan dengan warna merah muntah darah, karena muntah darah (hematemesis) berasal dari saluran cerna dan umumnya berwarna merah kehitaman, hingga bisa seperti kopi. 

Persentase perawatan rumah sakit akibat batuk darah adalah sebesar 31-35%. Berdasarkan jumlah batuk darah yang dikeluarkan, batuk darah dikelompokkan menjadi batuk darah non-masif (kurang dari 200 mL per hari) dan masif (minimal 200 mL per hari). Batuk darah masif memiliki risiko kematian yang tinggi (30%) karena cairan dan bekuan darah dapat menyumbat saluran napas.

Batuk darah merupakan gejala utama dari 10-15% semua penyakit paru. Penyebab batuk darah di Indonesia terutama adalah tuberkulosis, infeksi jamur di paru (mikosis), tumor paru, dan gagal jantung.

Batuk darah dapat disertai dengan gejala lain, yang bisa timbul tergantung penyakit paru dasarnya, seperti nyeri dada, demam, sesak napas, dan penurunan berat badan. 

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab batuk darah yaitu pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan radiologis dada (seperti foto toraks dan CT-scan dada), dan pemeriksaan dahak. 

YesDok Ads

Pemeriksaan darah lengkap bertujuan mengetahui kondisi sistem darah terkait penyakit yang terjadi. Pemeriksaan radiologis dada bertujuan mengetahui lokasi kelainan dan perlukaan penyebab batuk darah, dan mengetahui penyakit dasar seperti infeksi atau tumor. 

Pemeriksaan dahak, seperti sitologi dahak, bakteri tahan asam, dan biakan jamur, bertujuan mengetahui kelainan sel atau mikroorganisme penyebab batuk darah.

Kondisi batuk darah masif umumnya membutuhkan pertolongan segera menggunakan alat prosedur minimal invasif seperti bronkoskopi atau teropong saluran napas oleh dokter spesialis paru. 

Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kondisi saluran napas dan sumber perdarahan, dan menghentikan perdarahan. Tindakan ini umumnya dilakukan dengan pembiusan total. Tingkat keberhasilan bronkoskopi menemukan titik sumber perdarahan mencapai 86%. Apabila telah diketahui sumber perdarahan, maka dilakukan tindakan dan pengobatan pengendalian perdarahan langsung di tempat tersebut.

Bila mengalami batuk darah, Anda tidak perlu panik. Segera istirahat dan mengurangi kegiatan yang merangsang batuk darah lebih banyak. Batuk darah tidak pernah dianggap sebagai kondisi normal, sehingga Anda harus segera periksa ke dokter spesialis paru bila mengalami batuk darah, terutama bila berkepanjangan (kronis). 

(foto: RSUI)

YesDok Ads