Kenali Penyakit Melanoma

May 16, 2019 | Iman

Menurut sebuah penelitian terbaru, Wanita hamil dengan kanker kulit melanoma lebih mungkin untuk meninggal daripada wanita dengan melanoma yang tidak hamil. Kanker kulit melanoma adalah jenis kanker yang jarang dan gawat yang dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma. Melanoma memiliki bentuk yang tidak beraturan dan lebih dari satu warna. Tahi lalat yang terserang melanoma bisa terasa gatal dan bisa mengalami pendarahan, selain itu ukurannya juga bisa melebihi tahi lalat normal.

Para peneliti menemukan, wanita di dalam studi yang didiagnosis dengan melanoma selama kehamilan atau dalam jangka waktu satu tahun setelah melahirkan didapati lima kali lebih mungkin meninggal dunia akibat kanker kulit ketimbang wanita yang tidak hamil dengan melanoma. Selain itu, wanita dengan kehamilan muda dengan melanoma, hampir tujuh kali lebih mungkin mengalami metastasis, yaitu penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya. Mereka juga sembilan kali lebih mungkin untuk memiliki kekambuhan kanker selama 7,5 tahun ke depan.

"Ketika melihat data yang kami dapat, kami terkejut bahwa ada kemungkinan kematian yang lebih tinggi, kemungkinan metastasis, serta potensi kekambuhan kanker di kalangan wanita hamil,” kata penulis studi dan ahli bedah plastik di Cleveland Clinic, Dr Brian Gastman seperti yang dilansir Foxnews.com.

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisa 462 wanita dengan melanoma berusia kurang dari 50 tahun. Di antara mereka, ada 41 wanita yang telah didiagnosa dengan melanoma saat mereka hamil atau dalam waktu satu tahun setelah mereka melahirkan. Dalam kelompok tersebut, 20 persen wanita meninggal dunia karena melanoma, sedang wanita yang tidak hamil dan meninggal akibat melanoma hanya berjumlah 10 persen.

Selain itu, 25 persen wanita yang didiagnosis dengan melanoma selama kehamilan atau segera setelah melahirkan, kanker lebih cepat menyebar ke bagian tubuh lain, dan kondisi tersebut hanya terjadi pada 12,7 persen wanita yang tidak hamil. Dan sekitar 12,5 persen wanita yang didiagnosis dengan melanoma selama atau setelah kehamilan juga mengalami kambuhnya melanoma selama 7,5 tahun ke depan.

YesDok Ads

“Walau begitu, para peneliti tidak mengatakan bahwa wanita hamil lebih mungkin terkena melanoma, Namun, jika ibu hamil mendapatkan melanoma, melanoma tersebut cenderung lebih ganas dan agresif ketimbang melanoma pada wanita yang tidak hamil,” ujar Gastman kepada Live Science.

Para peneliti belum tahu secara pasti mengapa melanoma menjadi lebih agresif pada wanita hamil, tetapi mereka mengatakan, hal itu mungkin terkait dengan perubahan hormon yang terjadi pada wanita hamil, seperti peningkatan kadar estrogen. Agresivitas melanoma pada wanita hamil juga bisa disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang menurun selama hamil, yang memang betujuan untuk mencegah tubuh menolak adanya janin, kata para peneliti. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa melanoma sedang berkembang di kalangan wanita usia 20 sampai 40.

“Studi ini berfungsi sebagai pengingat bahwa setiap wanita yang memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma, seperti memiliki sejumlah tahi lalat besar, riwayat terkena paparan berat matahari, atau riwayat kanker kulit dalam keluarga, harus sangat waspada dengan memeriksakan kulit setiap ada perubahan tak biasa. 

Termasuk berkonsultasi pada dokter kulit, dan jika seorang wanita sudah memiliki risiko tinggi melanoma dan dia hamil, konsultasi dengan dokter kulit sangatlah penting, itulah kuncinya.

(Foto : medical news today.com)

YesDok Ads