Kenali Kondisi Kelainan Jantung Pada Ibu Hamil

May 11, 2020 | Aqiyu

ibu hamil sakit jantung

Masalah kesehatan pada jantung bisa dialami oleh siapapun, bahkan tidak terkecuali pada ibu hamil. Ibu hamil bisa mengalami kelainan jantung seperti otot jantung melemah pada saat menjelang persalinan atau lima bulan sesudah melahirkan. Kondisi ini disebut dengan kardiomiopati peripartum atau PPCM.

Kondisi kardiomiopati peripartum selain melemahkan otot jantung juga dapat membuat jantung membesar. Sehingga jantung tidak dapat bekerja dengan baik dalam memompa darah keselutuh tubuh. Namun jangan khawatir karena kondisi ini jarang sekali terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalaminya pun masih bisa hamil sehat selama mengikuti anjuran dokter dan tetap harus mewaspadainya.

Kardiomiopati peripartum bisa terjadi pada ibu hamil karena selama masa kehamilan otot jantung akan memompa darah 50% lebih banyak dari orang normal yang tidak hamil. Hal ini disebabkan tubuh ibu hamil menanggung beban tambahan, dimana janin membutuhkan pasokan okesigen dan nutrisi. Sedangkan kelainan jantung ini dialami setelah melahirkan, karena otot jantung yang bekerja lebih berat.

Untuk penyebabnya sendiri sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Namun ibu hamil berisiko mengalami kelainan jantung ini bila memiliki beberapa faktor seperti obesitas selama hamil, hipertensi, diabetes, memiliki riwayat radang jantung, malnutrisi, merokok, mengonsumsi alkohol, berusia diatas 30 tahun dan faktor genetik. Ibu hamil yang mengalami kardiomiopati peripartum gejalanya mirip seperti gagal jantung berikut ini:

YesDok Ads

  • Jantung berdebar-debar dengan cepat dan menetap.
  • Sakit pada dada.
  • Mengalami kelelahan yang luar biasa.
  • Sesak napas.
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran.
  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan tangan.
  • Sering buang air kecil di malam hari.
  • Kulit kebiruan.

Pada umumnya, kardiomiopati dibedakan dalam beberapa jenis  yaitu kardiomiopati hipertropik, kardiomiopati resktriktif, kardiomiopati iskemik, kardiomiopati alkohol, kardiomiopati non-kompaksi, serta kardiomiopati peripartum yang terjadi pada ibu hamil. Fatalnya, bila masalah kardiomiopati ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti detak jantung menjadi tidak teratur, kelainan pada katup jantung, gagal jantung, hingga henti jantung mendadak.

Ibu hamil yang pernah mengalami kardiomiopati peripartum ini berisiko tinggi mengalami kembali pada kehamilan berikutnya. Itu mengapa ada beberapa dokter tidak menganjurkan ibu hamil kardiomiopati peripartum untuk hamil lagi.

(Foto: firstcry parenting)

YesDok Ads