Kenali Kondisi Hiposmia yang Diyakini Jadi Gejala Baru Covid-19

December 26, 2022 | Iman

hiposmia

Kasus Covid-19 kembali dilaporkan mengalami peningkatan di Inggris dengan gejala baru termasuk hiposmia. 

Hiposmia adalah berkurangnya kemampuan untuk mencium bau. Kondisi yang berhubungan dengan hiposmia adalah anosmia, yaitu suatu keadaan di mana tidak ada satu bau pun yang dapat dicium. Beberapa penyebab masalah dalam penciuman adalah alergi, infeksi virus dan trauma kepala. 

Diperkirakan lebih dari empat juta penduduk di Amerika Serikat menderita hiposmia. Berdasarkan bukti ilmiah, hiposmia juga dapat menjadi gejala penyakit parkinson.

Dosen sekaligus dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp.THT-KL, M.Sc., FICS., dalam publikasinya menjelaskan hiposmia merupakan salah satu gejala penurunan kemampuan membau terhadap sesuatu. 

Pasien yang mengalami hiposmia seringkali mengeluhkan benda-benda atau sumber bau yang seharusnya tercium dengan kuat hanya tercium samar-samar atau tidak jelas jenis baunya, namun jenis bau masih sama.

“Misal bau amis masih amis atau manis masih manis hanya saja intensitas baunya berkurang,” terangnya.

Ia menyebutkan di masa pandemi Covid-19 lalu kemunculan kasus pasien dengan hiposmia ini cukup banyak. Di luar negeri dilaporkan ada sekitar 60% pasien rawat jalan yang dilaporkan mengeluhkan penurunan kemampuan membau.

YesDok Ads

“Penelitian saya di RSA UGM tahun 2022 ada sekitar 50% pasien di poli rawat jalan yang mengalami hiposmia,” tambahnya.

Menurut dr Anton, Hiposmia merupakan gejala yang tidak hanya muncul karena infeksi Covid-19 saja. Namun, gejala ini dapat terjadi akibat infeksi hidung dan sinus, hipertrofi nasal turbinate, maupun infeksi virus lainnya bahkan juga disebabkan cedera pada bagian kepala.

Ia menambahkan bahwa pengobatan hiposmia berupa pengobatan untuk virus sendiri. Selain itu, ditambah dengan  terapi suportif lain seperti multivitamin tertentu.

“Dan yang terpenting adalah mengobati penyakit dasarnya karena hiposmia hanya gejala,” ucapnya.

Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(foto: cleveland clinic)

YesDok Ads