Skizofrenia afektif merupakan kondisi kesehatan mental kronis yang ditandai dengan gejala umum dari skizofrenia umum seperti halusinasi dan delusi serta depresi. 

Beberapa orang mengatakan ini sebagai kombinasi skizofrenia dan gejala gangguan mood lainnya meskipun skizofrenia afektif tidak termasuk jenis gangguan mental yang dikenali oleh DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition). 

Gangguan skizoafektif bisa termasuk ke gejala bipolar karena gejalanya juga dapat mencakup cara perilaku yang tidak menentu serta mengalami kesulitan mengatur emosi. 

Jika seseorang dengan kondisi skizoafektif tidak menerima pengobatan yang tepat, hal tersebut bisa memicu masalah fungsional di tempat kerja atau dalam situasi sosial sehingga bisa menyebabkan rasa kesepian yang tinggi. 

Penderita skizoafektif memerlukan dukungan dan bantuan untuk berfungsi secara normal dalam kegiatan setiap hari. 

Gejala

Skizoafektif dapat menimbulkan gejala yang berbeda bagi setiap orang. Pengidapnya mengalami gejala psikotik serta gejala bipolar seperti episode mania dan depresi. 

Secara spesifik, berikut adalah beberapa gejalanya 

• Halusinasi
• Periode depresi
• Sifat lekas marah
• Suasana hati manik
• Temperamen yang tak terkendali

Dalam gangguan skizoafektif ini, gangguan mood paling umum yang menyertai ciri-ciri skizofrenia ini yaitu gangguan bipolar dan depresi.

Bagaimana pengobatannya?

Dalam banyak kasus, psikiater menemukan gangguan skizofrenia ini merupakan sebuah diagnosis yang menantang. Perawatannya melibatkan obat-obatan dan konseling. 

Konseling dan terapi bertujuan untuk membantu individu memahami kondisi mereka dengan baik.

Biasanya, seorang terapis juga bisa memperkenalkan beberapa perilaku yang perlu dipraktekkan di lingkungan rumah atau tempat kerja.