Kenali Fenomena Long Covid-19

November 05, 2020 | Iman

Covid-19

Fenomena pandemi COVID-19 belum berakhir. Namun, di tengah perjalanannya, masyarakat kembali dikejutkan dengan kehadiran fenomena long covid. Apa itu long covid?

Fenomena long covid yang terjadi pada pasien terkonfirmasi positif PCR (terinfeksi COVID-19) adalah suatu fenomena yang memang sudah terjadi selama pandemi COVID-19 dalam kurun waktu hampir setahun ini. 

Istilah long covid atau biasa disebut juga post acute COVID-19 adalah suatu gejala yang masih dialami oleh seseorang, baik yang dialami oleh pasien yang telah mengalami perbaikan klinis (pasien yang telah dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan PCR) maupun pada pasien yang masih mengalami gejala-gejala seperti saat terinfeksi COVID-19 sehingga perlu perawatan lebih lama di rumah sakit dari biasanya yaitu kurang lebih 3 minggu.

Penelitian yang dilakukan di negara-negara Eropa menyebutkan bahwa 9 dari 10 pasien yang dirawat karena terinfeksi COVID-19 dapat mengalami fenomena long covid ini. 

Long covid ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan) dan rata-rata mengalami gejala long covid lebih dari 3 minggu bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami oleh pasien.

Sementara itu seseorang disebut terkena long covid akibat lamanya perawatan dan gejala-gejala yang timbul, dari ringan hingga berat. Rasa sakit yang ditimbulkan dapat bertahan lama, tergantung berat ringannya suatu penyakit. 

Makin berat gejala COVID-19, makin lama efek yang diderita pada pasien COVID-19. Gejala yang paling umum terjadi selama long covid adalah sakit kepala, myalgia (nyeri otot), pegal-pegal, dan lagi sebagainya.

Gejala yang dialami pasien long covid sama seperti variasi gejala COVID-19 seperti rasa lelah berlebihan, gangguan napas, nyeri sendi, dan nyeri dada. Bahkan, terdapat laporan bahwa adanya gangguan psikis para pasien pasca terinfeksi COVID-19.

Dampak akibat long covid sudah tentu menyebabkan gangguan pada kualitas hidup seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya akibat gangguan secara fisik dan psikis oleh COVID-19 ini. 

(Foto : pixabay)

YesDok Ads