Kenali Anak Berpuasa Sejak Dini, Ini Caranya!

May 07, 2019 | Dina

Ibadah puasa selama bulan Ramadan memang hanya wajib bagi mereka yang telah masuk dalam kategori dewasa (atau akil baligh), maka anak-anak yang belum memasuki tahapan ini dalam kehidupannya tentunya belumlah diwajibkan untuk mengikuti ibadah puasa bersama orang tuanya. Namun demikian, setiap keluarga biasanya merasakan  perlunya untuk memperkenalkan ibadah puasa ini dari sejak usia dini, setidaknya agar anak bisa memahami dan belajar untuk berpuasa sehingga nanti ketika sudah menjadi kewajiban, tidak lagi kaget dan sudah terbiasa.

Ceritakan asal muasal puasa secara sederhana

Melatih anak berpuasa dapat diawali dengan bercerita kepada mereka tentang makna puasa itu sendiri. Anda sebagai orang tua dapat mengemasnya dalam berbagai cerita yang menarik, termasuk pengalaman Anda berpuasa saat masih kecil. Ekspresikan ibadah puasa dengan positif dan menyenangkan, sehingga anak tertarik melakukannya juga.

Selain dengan bercerita dengan lisan, Anda juga bisa memberikan tontonan kartun atau nyanyian anak yang mengajarkan cara berpuasa. Hal tersebut bisa mendorong anak agar memiliki keinginan untuk berpuasa.

Jangan pernah memaksa

Selain itu dalam melatih anak puasa, orangtua harus mempertimbangkan kondisi dan kemampuan mereka. Telah jelas bahwa Islam sendiri tidak menghendaki adanya unsur paksaan dalam mendidik anak. Alih-alih memaksa, berikanlah anak motivasi untuk mereka berpuasa dengan sabar.

Jika ini adalah tahun pertama mereka puasa, maka biarkan mereka berpuasa setengah hari atau beberapa jam saja. Ini sudah cukup untuk mereka berlatih puasa. Puasa setengah hari tidak akan memberikan beban berat pada mereka.

Perhitungkan jadwal makan

Puasa bukan berarti tidak boleh makan selama seharian penuh tetapi menunda waktu makan siang mereka saja. Pada tahap awal latihan anak puasa Ramadhan, balita biasanya sarapan sekitar pukul 07.00,  Anda dapat memberitahu si kecil untuk menunda sarapan mereka jam 09.00 atau 10.00.

YesDok Ads

Tentunya saat Anda sekeluarga bangun untuk makan sahur, Anda juga bisa melatih anak untuk bangun dan ikut makan sahur bersama. Setelah acara sarapan yang tertunda, ajak anak Anda untuk melanjutkan puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00, kemudian dilanjutkan lagi hingga magrib sampai melakukan buka puasa bersama.

Menyiapkan makanan yang tepat

Makanan yang tepat untuk anak yang belajar berpuasa itu sesuai dengan kebutuhan dan kesukaannya. Siapkan makanan kesukaan anak yang sekaligus bisa memenuhi kebutuhan energinya, dan jika memungkinkan, orang tua bisa menghias makanan favorit anak agar anak semangat makan saat sahur dan buka puasa.

Berikan reward

Memberikan anak hadiah untuk puasa penuh itu pada dasarnya sah-sah saja. Memberikan reward bisa membuat anak mengingat bahwa pengalaman puasanya bermanfaat dan membuahkan hasil.

Hadiah yang diberikan kepada anak jika berpuasa tidak harus berupa barang mahal atau mewah. Barang-barang sederhana yang bermanfaat seperti alat tulis bisa menjadi opsi yang baik.

Hadiah yang diberikan oleh orang tua bahkan tidak harus dalam bentuk fisik. Hadiah-hadiah non fisik bisa diberikan oleh orang tua dalam bentuk pujian, apresiasi maupun dukungan kepada anak yang berpuasa.

Namun jika ingin menanamkan model reward  kepada anak, orang tua harus menerapkan reward yang bermakna kepada sang anak. Seperti, diizinkan pergi terawih bersama teman sebayanya. 

(foto: skata)

YesDok Ads