Kelelahan saat PMS, Normalkah?

October 22, 2020 | Claudia

Kelelahan

Jika Anda kerap merasakan lelah saat-saat sebelum menstruasi, ini memang menjadi gejala Premenstrual Syndrome (PMS) yang paling umum. Akan tetapi, banyak wanita yang salah mengartikan ini hanya sebagai rasa malas, atau kelelahan setelah melakukan banyak aktivitas.

Rasa lelah yang muncul akibat PMS bisa menyulitkan Anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, rasa lelah bisa menjadi sangat ekstrem, sehingga menghambat pekerjaan atau tugas-tugas penting Anda.

Ada banyak gejala PMS yang dapat terjadi pada seseorang, seperti perut kembung, perubahan pada suasana hati, nyeri payudara, sembelit, sakit kepala, mudah marah, perubahan pada nafsu makan, gangguan kecemasan, bahkan depresi.

Sangat normal jika gejala kelelahan muncul sebelum menstruasi, namun jika kelelahan parah disertai dengan lonjakan emosi seperti amarah, terlalu sering menangis, rasa sedih yang mendalam, dan berbagai perasaan lain yang sulit dikendalikan, ini bisa menjadi pertanda dari Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), yakni bentuk PMS yang parah.

Kelelahan saat PMS dikaitkan dengan penurunan serotonin, neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati Anda. Penelitian menunjukkan bahwa serotonin dikaitkan dengan kelelahan karena efeknya pada tidur, rasa kantuk, dan rasa lelah pada seseorang.

Sebelum menstruasi, kadar serotonin terus berubah, dan dapat menyebabkan penurunan pada energi Anda. Hal ini juga berpengaruh pada suasana hati. Selain itu, jika Anda kerap kurang tidur, ini juga bisa menyebabkan kelelahan saat masa PMS.

Meski kelelahan merupakan salah satu gejala PMS yang normal, namun mungkin Anda akan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari akibat hal ini. Oleh karena itu, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, banyak minum air putih, dan senantiasa menjaga konsumsi makanan yang bergizi, agar tubuh Anda lebih berenergi dan kelelahan saat PMS tidak terasa begitu menyiksa.

(Foto: health.harvard.edu)

YesDok Ads