Pemerintah telah menetapkan bulan Februari dan Agustus sebagai bulan vitamin A. Vitamin A sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil dan diharapkan kebutuhan vitamin A untuk anak dapat terpenuhi dengan baik. Progam ini dikhususkan untuk anak berusia 6-59 bulan.

Bila si kecil kekurangan vitamin A maka akan berdampak buruk bagi kesehatannya. Kekurangan vitamin A disebut juga dengan kelaparan tersembunyi atau hidden hunger. Adapun tanda si kecil kekurangan vitamin A adalah daya tahan tubuhnya menurun, kelainan kulit seperti kulit bersisik, muncul bintik bitot pada sklera mata hingga pengerasan kornea mata. WHO juga menyebutkan bahwa kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan.

Sumber vitamin A bisa Anda dapat dari wotel, papaya, labu, apricot, persik, melon, brokolo, alpukat, paprika, ubi jalar hingga manga. Sedangkan sumber vitamin A hewani bisa diperoleh dari daging, telur, keju, ikan, susu segar (kambing, sapi, domba, unta). Hati sapi, hati kambing dan hati ayam.

Berikut kebutuhan vitamin A setiap harinya bagi anak-anak:

• Usia 0-6 bulan: 400 McgRAE/ hari atau 1333 IU/hari.
• Usia 6-12 bulan: 500 McgRAE/ hari atau 1666 IU/hari.
• Usia 1-3 tahun: 300 McgRAE/ hari atau 1000 IU/hari.
• Usia 3-8 tahun: 400 McgRAE/ hari atau 1333 IU/hari.
• Usia 8-13 tahun: 600 McgRAE/ hari atau 2000 IU/hari.
• Usia 13-18 tahun: 900 McgRAE/ hari atau 3000 IU/hari.

Bila Anda kesulitan dalam menyediakan makanan yang mengandung vitamin A. Anda bisa memberikan suplemen vitamin A dosisnya. Vitamin A sangat aman bila dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan dosisnya. Namun, bila pemberian vitamin A berlebihan maka risiko efek sampingnya bisa menyebabkan keracunan dengan gejala pusing, muntah, nyeri sendi hingga kulit kering. Dampak lain dari vitamin A yang dikonsumsi dengan dosis berlebihan bisa juga dikaitkan dengan gangguan hati dan menurunnya kepadatan tulang.