Kebiasaan Berjalan yang Aneh Dikaitkan dengan Demensia

December 19, 2020 | Iman

Demensia

Seiring bertambahnya usia, tubuh mereka, termasuk otak mengalami berbagai jenis perubahan dan ingatan yang mulai memudar. Tapi demensia lebih dari itu. Pada kondisi ini, hilangnya daya ingat juga dibarengi dengan memburuknya fungsi mental dan kemampuan komunikasi.

Gejala kondisi kesehatan mental ini seringkali muncul perlahan dan beberapa orang mengetahuinya setelah sekian lama. Meski demensia tidak bisa dicegah, ada baiknya Anda mengetahui kondisinya terlebih dahulu untuk bersiap. Namun yang terbaru, gejala ini sering muncul lewat perilaku yang aneh, salah satunya berjalan kaki.

Rutinitas berjalan yang aneh

Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan beberapa kondisi neurologis dan penurunan kemampuan kognitif adalah salah satu gejala utamanya.

Timbulnya demensia dapat ditentukan oleh rutinitas berjalan kaki yang terkesan aneh. Pada orang tua sering kali didapati mereka mungkin memiliki kebiasaan berjalan-jalan tanpa alasan yang jelas. Jika Anda bertanya apa apa alasannya, mungkin mereka sulit menjawabnya.

YesDok Ads

Penelitian yang diterbitkan dalam Alzheimer's & Dementia: The Journal of Alzheimer's Association, mengungkapkan bahwa orang yang menderita demensia tubuh lebih sering mengubah langkah berjalannya dibandingkan dengan mereka yang masih sehat. Waktu langkah dan lamanya penderita demensia tubuh seseorang pada umumnya tidak simetris.

Gejala dan Cara Atasi Demensia

Gejala demensia mulai terlihat secara perlahan. Perubahan rutinitas berjalan dan mudah lupa bisa menjadi tanda awal. Selain itu, berikut beberapa perubahan lain yang harus Anda perhatikan.

  • Kecepatan berpikir
  • Ketajaman dan kecepatan mental
  • Gangguan bahasa dan bicara
  • Sulit memahami masalah
  • Perubahan suasana hati
  • Aktivitas sehari-hari terganggu

Tidak ada cara khusus untuk mengurangi risiko kondisi ini karena alasan sebenarnya masih menjadi misteri. Tetapi ada bukti bahwa mengikuti kebiasaan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya kondisi mental di usia senja. Penting untuk melibatkan aktivitas yang menggunakan otak diantaranya:

  • Memelajari bahasa baru
  • Kerjakan teka-teki silang
  • Bermain catur
  • Rutin baca buku

(Foto : pixabay)

YesDok Ads