Katarak Kongenital, Kondisi Gangguan Mata Serius pada Anak

February 01, 2023 | Claudia

Katarak Kongenital

Katarak diketahui sebagai penyakit pada lansia, akan tetapi, tahukah Anda bahwa bayi dapat lahir dengan katarak atau bahkan anak-anak dapat mengembangkan katarak seiring bertambahnya usia? Ini disebut dengan katarak kongenital.

Katarak kongenital menyebabkan gejala yang sama seperti katarak yang terjadi pada orang dewasa atau lanjut usia.

Terletak di belakang iris, lensa mata biasanya jernih dan memungkinkan cahaya masuk untuk memfokuskan gambar dengan jelas pada retina. Jika katarak berkembang, lensa menjadi keruh, menyebabkan gambar yang ditangkap mata menjadi kabur dan terdistorsi.

Gejala katarak kongenital

Katarak kongenital sering kali tidak tampak, akan tetapi ketika anak beranjak lebih besar, mereka mungkin akan mengeluhkan gejala visual yang menyadarkan orang tua akan kemungkinan terjadinya katarak kongenital pada anak mereka.

Gejala berikut ini mungkin menandakan adanya kondisi katarak kongenital, yang harus segera diperiksakan pada dokter anak:

  • Penglihatan buram
  • Penglihatan menurun
  • Penglihatan ganda
  • Lampu tampak terlalu terang
  • Warna mata yang tampak memudar

Jika bayi atau anak Anda masih sangat kecil, mereka mungkin tidak bisa mengeluhkan gejala yang dirasakannya. Jika Anda melihat bintik putih atau abu-abu pada pupil mata anak Anda, bisa jadi itu adalah tanda katarak kongenital. Katarak terkadang dapat menyebabkan pupil tampak putih. Perlu diketahui, bahwa katarak kadang juga hanya muncul pada satu mata saja.

Selain itu, Anda mungkin dapat menyadari katarak kongenital dengan melihat perilaku anak Anda. misalnya, anak dengan katarak kongenital mungkin tidak akan menatap langsung ke wajah seseorang ketika orang tersebut tengah mengajaknya bicara. Mereka juga mungkin menyipitkan mata dan mencoba melindungi mata saat terkena sinar matahari atau sinar lampu yang terlalu cerah.

YesDok Ads

Anda mungkin juga melihat ketidaksejajaran mata pada anak, atau gerakan mata yang terjadi berulang. Jika Anda merasa bahwa mungkin anak Anda menderita katarak kongenital maka sangat penting untuk mengonsultasikannya pada dokter anak. Pengobatan dini dapat mengurangi kemungkinan gangguan penglihatan jangka panjang.

Penyebab katarak kongenital

Katarak bisa terjadi secara turun-temurun atau diwariskan secara genetik. Selain itu, katarak kongenital juga bisa terjadi akibat infeksi tertentu, masalah metabolisme, diabetes, trauma, peradangan, atau reaksi obat.

Beberapa antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi pada ibu hamil, dapat menyebabkan katarak kongenital pada bayi baru lahir. Katarak kongenital dapat terbentuk selama masa kehamilan, jika seorang ibu mengalami infeksi seperti campak atau rubella, cacar air, cytomegalovirus, herpes simpleks, herpes zoster, poliomielitis, influenza, virus Epstein-Barr, sifilis, atau toksoplasmosis. Terkadang, katarak kongenital juga disebabkan oleh masalah kromosom seperti Down syndrome.

Beberapa anak mungkin mengalami katarak kongenital selama tahun-tahun pertama kehidupannya. Trauma pada mata, seperti benturan keras pada mata, terkadang juga bisa menjadi penyebab katarak kongenital. Kadang, bayi mungkin tidak mengalami katarak kongenital, akan tetapi kondisi ini berkembang ketika usianya mulai bertambah.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok

(Foto: prasadnetralaya.com)

YesDok Ads