Total jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia melampaui angka 20 juta pada hari Selasa, 11 Agustus 2020. Berdasarkan data dari Johns Hopkins Coronavirus Resource Center

Jumlah kasus AS telah meningkat secara eksponensial sejak virus pertama kali dilaporkan di China sekitar enam bulan yang lalu.

Total kasus mencapai angka 1 juta pada 2 April. Sepuluh juta kasus tercatat pada akhir Juni. Butuh waktu kurang dari 6 minggu untuk melipatgandakan angka itu karena jumlah kasus melonjak di Amerika Serikat dan Amerika Latin.

Jumlah kasus mungkin jauh lebih tinggi karena keterbatasan pengujian dan tingginya jumlah orang yang terinfeksi yang tidak menunjukkan gejala.

Kematian juga meningkat. Lebih dari 737.000 orang telah meninggal di seluruh dunia, kata Johns Hopkins.

Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Amerika Serikat (hampir 5,1 juta dengan lebih dari 163.000 kematian), Brasil (3 juta kasus dan 101.000 kematian), India (2,2 juta kasus dan 45.000 kematian), Rusia (895.000 kasus dan 15.000 kematian), dan Afrika Selatan (563.000 kasus dan 10.600 kematian).

Afrika mencatat kasusnya yang ke 1 juta minggu lalu. Rata-rata 7 hari kasus baru telah lebih dari 250.000 selama dua minggu.

Pada hari Senin, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk menekan virus.

Berbicara pada jumpa pers sebelum kasus ke-2 juta diumumkan, dia mengatakan negara-negara seperti Prancis, Jerman, Republik Korea, Spanyol, Italia, dan Inggris memiliki wabah besar tetapi mampu menahannya.

"Saya tahu banyak dari Anda yang berduka dan ini saat yang sulit bagi dunia," katanya. "Tapi saya ingin menjelaskan, ada tunas hijau harapan dan tidak peduli di mana negara, wilayah, kota atau kota - tidak pernah ada kata terlambat untuk membalikkan wabah."

Untuk di Indonesia sendiri, per hari Kamis (13/8/2020), data menunjukkan bahwa terdapat kasus positif sebanyak 132.816. Dengan pasien sembuh mencapai 87.558 orang dan korban meninggal 5.968 jiwa. 

(Foto: Freepik)