Jerawat hormonal adalah jenis jerawat yang dikaitkan dengan pubertas dan akibat gangguan kulit yang berkembang sebagai respons terhadap perubahan hormonal, termasuk peningkatan androgen seperti testosteron.
Jerawat hormonal disebabkan oleh kelebihan produksi sebum yang menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan jerawat. Sebum merupakan zat berminyak yang diproduksi kulit yang dimana jika seseorang memiliki kandungan sebum terlalu banyak, hal tersebut dapat menyebabkan kulit wajah berkomedo dan berjerawat.
My Cleveland Clinic melansir bahwa jerawat dapat menyebabkan lesi (jaringan kulit yang rusak) sehingga memicu peradangan dan timbul kemerahan, nyeri dan perih. Lesi ini kemungkinan besar muncul di area pipi serta di beberapa area berikut ini
Biasanya, akan timbul komedo putih yang tidak meradang atau rasa sakit. Apabila meradang, kondisi tersebut bisa menjadi kista atau pustula. Lesi yang meradang dapat menyebabkan nyeri dan perih.
Mengutip dari Medical News Today, depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya dapat menjadi komplikasi jerawat. Jerawat memengaruhi 80% orang berusia antara 11 dan 30 tahun terutama pada usia 14-19 tahun dan bisa berlangsung hingga berusia 30 tahun.
Selain menggunakan perawatan kecantikan wajah, sangat penting untuk menjaga praktik kesehatan secara keseluruhan dengan menerapkan beberapa hal berikut ini
YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok