Jenis Kista yang Dapat Memengaruhi Kesuburan

September 30, 2021 | Iman

Kista

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah kondisi kronis pada wanita yang mempengaruhi 5-13% dari mereka yang berada dalam kelompok usia reproduksi, yaitu antara usia 18-44 tahun. Di Asia, jumlah ini ditemukan setinggi satu dari setiap lima wanita (20%) dan diperkirakan terus. Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang negatif.

Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang memproduksi dan melepaskan sel telur (oosit) ke dalam saluran reproduksi selama ovulasi yang berlangsung kira-kira di tengah setiap siklus menstruasi. Ovarium juga bertugas membuat hormon estrogen dan progesteron. PCOS adalah kondisi ovarium yang paling umum membentuk kista folikel ovarium polikistik matang ke titik tertentu, tetapi berhenti tumbuh dan gagal melepaskan sel telur selama ovulasi. Pada pemindaian ultrasound, folikel ini terlihat sebagai kista di ovarium.

Sangat penting untuk dicatat di sini bahwa PCOS hanya mewakili jenis kista ovarium pada wanita. Berikut jenis kista ovarium lain yang mungkin ada yang mengganggu proses kesuburan.

1. Kista fungsional

Kista fungsional tidak berbahaya, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan hilang dengan sendirinya setelah dua atau tiga siklus menstruasi. Ada dua macam di antaranya:

- Kista folikel

Mereka adalah kantong jaringan berisi cairan yang terbentuk di ovarium seseorang atau bahkan di permukaannya. Mereka lebih sering terjadi pada wanita usia reproduksi dan disebabkan ketika folikel gagal berovulasi. Biasanya menghasilkan estrogen dan dapat tumbuh hingga ukuran diameter 5 cm. Kista folikel pada anak perempuan praremaja jarang terjadi dan mungkin tidak ditemukan pada wanita pascamenopause.

- Kista korpus luteum

Kista korpus luteum adalah kista ovarium yang berkembang di korpus luteum. Korpus luteum adalah kantung kecil berisi cairan yang merupakan sisa dari folikel yang sedang berkembang setelah sel telur dilepaskan. Kista ini juga dikenal sebagai kista korpus luteal dan merupakan komplikasi kehamilan yang umum karena kista terus memproduksi progesteron. Biasanya dapat muncul kapan saja, tetapi paling sering terjadi selama tahun-tahun reproduksi.

2. Kista non-fungsional

YesDok Ads

Ada beberapaj Jenis kista yang bukan kista fungsional adalah, diantaranya:

- Endometrioma atau Kista Coklat

Kista endometriosis adalah kista yang berkembang ketika sel-sel yang biasanya ada di lapisan dalam rahim (disebut lapisan endometrium) tumbuh di luarnya. Mereka bahkan dapat ditemukan di dalam ovarium  yang mengarah pada pembentukan endometrioma atau kista coklat.

Darah dan kotoran yang terkumpul menyebabkan peradangan dan menghasilkan produk beracun  ini menyebabkan rasa sakit yang parah selama menstruasi, menghambat kualitas telur, dan bahkan menurunkan kemungkinan hamil. Studi menemukan bahwa sekitar 30-50% wanita dengan endometriosis tidak subur.

- Kista dermoid

Kista dermoid atau teratoma adalah tumor pada ovarium yang biasanya mengandung berbagai jaringan seperti rambut, gigi, tulang, kulit, dan sebagainya. Kista dermoid dapat muncul pada usia berapa pun, meskipun lebih sering terjadi pada wanita usia subur. Kista ini dapat memutar ovarium, membahayakan suplai darahnya. Semakin besar kista dermoid, semakin besar kemungkinannya pecah dan menumpahkan isinya.

- Kistadenoma

Kistadenoma ovarium adalah jenis tumor jinak yang muncul dari permukaan ovarium. Mereka mungkin diisi dengan bahan berair atau lendir, tetapi umumnya memiliki prognosis yang baik.

Wanita dalam kelompok usia reproduksi harus melakukan pemeriksaan panggul secara teratur dan waspada terhadap gejala yang dapat mengindikasikan kista ovarium. Ultrasonografi adalah cara terbaik untuk mendeteksinya sejak dini, sementara tes hormonal dan/atau penanda tumor, CT scan atau MRI mungkin disarankan untuk mengetahui sifat kista.

(Foto: pixabay)

YesDok Ads