Jenis Hipertensi Pada Kehamilan, Bumil Wajib Tahu!

September 12, 2021 | Aqiyu

hipertensi selama hamil

Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa terjadi pada siapapun termasuk ibu hamil. Hipertensi yang terjadi pada kehamilan bisa menyebabkan komplikasi serta kematian pada ibu dan janin. Sedangkan seseorang dikatakan mengalami hipertensi bila tekanan darahnya diatas 140,90 mmHg.

Bahayanya lagi, hipertensi merupakan kondisi kesehatan yang jarang diketahui oleh ibu hamil. Kebanyakan ibu hamil mengetahui tekanan darahnya tinggi saat melakukan pemeriksaan kesehatan. Untuk penyebab hipertensi dalam kehamilan sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.

Ibu hamil disarankan untuk rutin melakukan pengecekan kesehatan termasuk tekanan darah. Hipertensi dalam kehamilan bila diatasi dengan tepat tidak akan berkembang dan membahayakan. Sementara untuk jenis hipertensi dalam kehamilan ternyata sangat beragam. Berikut jenis hipertensi pada kehamilan yang wajib ibu hamil tahu:

Hipertensi kronik

Jenis tekanan darah tinggi ini terjadi bukan karena kondisi kehamilan. Bisa saja hipertensi sudah terjadi sebelum hamil atau usia kehamilan dibawah 20 minggu. Hipertensi kronik dapat bertahan dalam waktu yang lama dan tidak akan menghilang usai 12 minggu pasca persalinan. Sayangnya, hipertensi kronik biasanya tidak menunjukkan gejala apapun dan sulit terdeteksi kapan terjadinya.

Hipertensi gestasional

YesDok Ads

Jenis hipertensi ini dapat dikaitkan dengan kehamilan. Jenis hipertensi ini akan terjadi selama masa kehamilan. Jika tidak ditangani dengan tepat, hipertensi gestasional dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut dengan preeklamsia. Hipertensi gestasional dapat memengaruhi 6-8% ibu hamil dan terjadi setelah memasuki usia kandungan 20 minggu dan hilang setelah melahirkan. Biasanya sekitar 6  minggu pasca melahirkan tekanan darah akan kembali normal.

Preeklamsia

Preeklamsia merupakan komplikasi yang ditandai dengan kondisi darah tinggi yang terjadi saat hamil. Preeklamsia akan menyebabkan tingkat protein yang tinggi dalam urin. Biasanya, preeklamsia muncul di akhir kehamilan, namun tidak menutup kemungkinan jika jenis hipertensi ini dapat muncul lebih awal atau berkembang pasca melahirkan. Ibu hamil dengan usia remaja atau diatas 40 tahun, memiliki riwayat preeklamsia di kehamilan sebelumnya, riwayat diabetes, hingga ginjal berisiko tinggi mengalami preeklamsia.

Eklamsia

Meski jarang, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklamsia jika kondisinya semakin fatal dan sudah memengaruhi otak ibu hamil. Eklamsia menyerang sekitar 1 dari 200 wanita dengan preeklamsia. Tanda ibu hamil mengalami eklampsia bukan hanya dari tekanan darah tinggi saja tetapi juga mengalami kejang, koma, kehilangan kesadaran dan gelisah berat.

(Foto: edward elmhurst health)

YesDok Ads