Jangan Jadi Kaum Rebahan, Ini Dampak Buruk Malas Gerak!

February 23, 2020 | Aqiyu

Malas gerak

Saat weekend dan waktu libur, sebagian besar orang ingin meenghabis waktu dengan cara leha-leha sehingga mager alias malas gerak. Malas gerak memang terlihat sangat sepele, namun sebenarnya malas gerak sangat berbahaya dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Dampak buruk dari malas gerak mungkin tidak akan Anda rasakan langsung. Namun efek buruknya akan terasa bertahun-tahun kemudian setelah Anda rutin melakukan kebiasaan mager ini. Berikut dampak buruk malas gerak bagi kesehatan, kaum rebahan wajib tahu ini:

Osteoporosis

Kebiasaan malas gerak bisa membuat tubuh Anda kehilangan massa otot dan kepadatan tulang. Hal ini dikarenakan saat tubuh tidak melakukan aktivitas apapun maka organ seluruh tubuh tidak berfungsi dengan baik. Bila kebiasaan mager ini terus menerus Anda lakukan, maka akan mengakibatkan menurunnya kekuatan tulanh dan berujung pada masalah kesehatan tulang yakni osteoporosis.

Menurunkan kinerja otak

Kinerja otak bisa menurun saat Anda bermalas-malasan. Hal ini dikarenakan otak tidak dirangsang untuk bekerja. Apalagi ditambah dengan berlama-lama bermain gadget, kinerja otak akan semakin berkurang. Beristirahat tanpa memikirkan sesuatu tentu diperbolehkan, namun jangan selalu menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan.

YesDok Ads

Risiko stroke dan serangan jantung

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalan Nurses Health Studi di Boston, Amerika Serikat membuktikan bahwa seseorang yang jarang bergerak dalam sehari penuh sangat berisiko terkena stroke yang berujung pada serangan jantung. Anda disarankan untuk tetap aktif bergerak per tiga jam minimal untul merenggangkan otot.

Stres dan sulit berkonsentrasi

Mager adalah salah satu penyebab timbulnya stres daan sulit berkonsentrasi. Para ahli penelitian menyatakan bahwa seseorang yang malas gerak akan menurunkan produksi hormon endorfin. Dimana hormon ini dibutuhkan untuk membantu mengatur stres. Selain itu, malas gerak juga bisa membuat paru-paru terhimpit dan mengakibatkan oksigen tidak berjalan lancar. Sehingga otak tidak menerima asupan okseigen yang cukup dan menurunkan konsentrasi.  

(Foto: today.com)

YesDok Ads