Diet
+1

Ini Penyebab Timbunan Lemak di Perut

January 07, 2021 | Claudia

Perut buncit

Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa menjadi gemuk. Pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan stres, bisa menyebabkan angka di timbangan Anda semakin naik. Untuk itu, perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat sangat dibutuhkan untuk mendapat berat badan ideal tanpa timbunan lemak.

Ada dua jenis lemak yang berada di perut, yakni:

  • Visceral: Lemak ini mengelilingi organ tubuh seseorang.
  • Subkutan: Ini adalah lemak yang berada di bawah kulit.

Komplikasi kesehatan yang ditimbulkan oleh timbunan lemak visceral lebih berbahaya dibandingkan dengan lemak subkutan. Untuk itu, perubahan gaya hidup dan pola makan sangat diperlukan untuk menyingkirkan lemak perut yang berbahaya ini.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa menyebabkan timbunan lemak perut:

Pola makan yang buruk

Makanan manis, seperti kue dan permen, atau minuman manis dapat menyebabkan:

  • Penambahan berat badan
  • Memperlambat metabolisme
  • Mengurangi kemampuan seseorang untuk membakar lemak

Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat juga dapat memengaruhi berat badan. Protein membantu seseorang merasa kenyang lebih lama. Biasanya, orang-orang yang jarang mengonsumsi protein tanpa lemak, akan mengonsumsi makanan lebih banyak. Inilah yang kemudian menyebabkan timbunan lemak.

Terlalu banyak alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit lever dan peradangan. Sebuah penelitian di tahun 2015 tentang konsumsi alkohol dan obesitas dalam jurnal Current Obesity Reports menunjukkan bahwa, minum alkohol berlebihan menyebabkan pria menimbun lebih banyak lemak di perut mereka.

Kurang olahraga

Jika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar, berat badannya dapat bertambah. Gaya hidup yang tidak aktif menyulitkan seseorang untuk menyingkirkan kelebihan lemak terutama yang terdapat di area perut.

Stres

Hormon steroid yang dikenal sebagai kortisol membantu tubuh mengontrol dan mengatasi stres. Ketika seseorang berada dalam situasi berbahaya atau tertekan, tubuh mereka melepaskan kortisol, dan ini dapat berdampak pada metabolisme tubuh. Banyak orang lebih suka mengonsumsi banyak makanan saat mereka merasa stres. Selain itu, kortisol juga menyebabkan kelebihan kalori akan bertahan di sekitar perut dan area tubuh lainnya.

Genetika

Ada beberapa bukti bahwa gen seseorang dapat berperan dalam menentukan apakah mereka akan menjadi gemuk atau tidak. Para ilmuwan berpikir gen dapat memengaruhi perilaku, metabolisme, dan risiko mengembangkan penyakit terkait obesitas. Demikian pula, faktor lingkungan dan perilaku juga berperan dalam kemungkinan seseorang menjadi gemuk.

(Foto: newsweek.com)

YesDok Ads