Ini Hubungan Ketidakseimbangan Hormon Tiroid dengan Rambut Rontok

August 31, 2021 | Claudia

Rambut rontok

Rambut rontok dapat terjadi ketika kelenjar tiroid tidak bekerja dengan benar. Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah leher.

Kelenjar tiroid bekerja dengan membuat hormon tiroid, yang digunakan tubuh untuk membangun energi, untuk menjaga tubuh tetap hangat, dan menjaga organ dan otot dalam tubuh bekerja dengan baik.

Masalah terkait troid yang paling umum terjadi adalah produksi hormon tiroid yang tidak normal. Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana tiroid menjadi kurang aktif dan mengakibatkan jumlah hormon tiroid menjadi kurang dan tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Sementara, ada juga kondisi bernama hipertiroidisme yakni kelenjar tiroid yang terlalu aktif, sehingga menghasilkan terlalu banyak hormon. Memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau malah kurang aktif dapat menyebabkan kerontokan rambut pada beberapa orang.

Hormon tiroid memainkan peran penting dalam pengembangan dan pemeliharaan folikel rambut, folikel adalah kantong kecil di bawah kulit, tempat di mana rambut tumbuh. Hipotiroidisme yang parah atau berkepanjangan dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Akar rambut di kepala biasanya menggilir pekerjaan pembuatan rambut. Misalnya, akar rambut di kepala biasanya menumbuhkan rambut selama beberapa tahun dan kemudian berhenti. Ketika tubuh memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid, ini bisa “mengejutkan” sistem yang biasanya berjalan normal, dan berubah menjadi kondisi telogen effluvium.

Telogen effluvium merupakan kelainan pada kulit kepala, di mana akar rambut memasuki tahap istirahat siklus rambut terlalu dini. Sebanyak 70% rambut di kulit kepala bisa rontok dalam waktu sekitar 2 bulan selama kondisi telogen effluvium.

Seseorang yang memiliki kondisi telogen effluvium biasanya akan mengalami kerontokan rambut yang parah. Mereka bahkan bisa mengalami rambut rontok hingga segenggam dalam waktu satu hari. Kondisi ini biasanya paling terlihat pada rambut yang tumbuh di kepala, namun juga bisa memengaruhi rambut di bagian tubuh lainnya.

Seseorang yang memiliki kondisi autoimun lebih mungkin untuk mengalami hal ini. Rambut rontok juga merupakan kemungkinan efek samping dari beberapa obat antitiroid, termasuk methimazole dan propylthiouracil (PTU). Bagi seseorang yang memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dokter mungkin meresepkan obat antitiroid ini.

(Foto: hyperparathyroidmd.com)

YesDok Ads