Ini Gejala Herpes di Bibir yang Perlu Anda Waspadai!

June 30, 2022 | Claudia

Herpes di bibir

Herpes di bibir adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Virus ini menyebabkan luka yang menyakitkan di bibir, gusi, lidah, langit-langit mulut, dan bagian dalam pipi. Saat herpes muncul, ini bisa menyebabkan gejala seperti demam dan nyeri otot.

Virus herpes simpleks hanya menyerang manusia. Seseorang dapat tertular virus ini ketika menyentuh air liur dari orang yang terinfeksi herpes. Virus herpes simpleks sangat menular.

Masa inkubasi virus herpes simpleks adalah sekitar 2–12 hari. Namun, kebanyakan kasus herpes di bibir terjadi setelah 4 hari seseorang tertular virus ini. Gejala herpes biasanya akan berlangsung selama 2–3 minggu. Demam, nyeri otot, kelelahan ekstrem, bisa menjadi beberapa gejala dari herpes di bibir atau herpes oral. Selain itu gejala lainnya yakni:

  • Rasa sakit
  • Sensasi terbakar
  • Kesemutan
  • Gatal
  • Muncul lepuhan-lepuhan kecil pada kulit. Lepuhan ini bisa pecah dengan cepat, dan tampak seperti bintik-bintik kecil dengan ruam merah. Dalam beberapa hari, lepuhan bisa berkerak dan menjadi keropeng dan lebih kering.

Luka yang muncul di bibir akibat herpes memiliki rasa sakit yang hebat. Ini bisa membuat seseorang kesulitan untuk makan dan minum, bahkan untuk membuat mulut sekalipun. Luka ini bahkan bisa memanjang ke bawah dagu hingga leher. Terbentuknya luka juga membuat gusi menjadi bengkak dan merah, dan mungkin berdarah.

YesDok Ads

Munculnya herpes di bibir akan membuat seseorang kesulitan untuk makan dan minum, sehingga risiko dehidrasi bisa meningkat. Segera periksakan kondisi Anda ke dokter jika terjadi penurunan frekuensi buang air kecil, sering mengantuk, mudah marah atau mudah tersinggung, dan mulut kering. Dehidrasi bisa berujung fatal, sehingga tidak boleh disepelekan.

Saat herpes sudah sembuh, virus tidak lantas mati. Virus berpindah ke massa jaringan saraf di tulang belakang yang disebut ganglion akar dorsal. Di sini, virus akan kembali bereproduksi dan menjadi tidak aktif. Ketika seseorang mengalami stres berlebih, baik secara emosional maupun fisik, virus dapat aktif kembali dan menyebabkan luka serta gejala herpes yang baru.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dengan dokter terpercaya melalui video call, hubungi dokter-dokter Yesdok Indonesia.

(Foto: yourdentistryguide.com)

YesDok Ads