Ini Cara Sederhana Pulihkan Trauma Anak Pasca Bully

April 11, 2019 | Dina

Intimidasi atay Bully atau perundungan merupakan sebuah kejadian yang acapkali terjadi di sekolah ataupun media sosial. Perundungan merupakan fenomena sosial yang dapat membuat banyak orang jadi terkucilkan, bahkan mengalami trauma mendalam karena mendapat banyak cercaan, makian, hinaan, bahkan kekerasan fisik.

Seperti yang sempat dialami oleh siswi SMP, Audry (14) yang sempat menggemparkan media sosial. Agar kasus Audrey tidak terjadi lagi, peran pendidikan di sekolah dan di rumah sangatlah penting.  D’Arcy Lyness, PhD, seorang psikolog dari Amerika Serikat mengungkapkan bahwa anak pelaku bully biasanya akan memilih anak lain yang secara fisik atau mental lebih lemah daripadanya atau anak yang berpenampilan berbeda dengannya.

Apabila anak Anda pernah mengalami perundungan dan mengalami trauma, berikut cara memulihkan kondisinya:

Buat anak merasa aman dan nyaman di rumah

Tidak semua anak akan langsung melaporkan kepada orangtua bahwa dirinya di-bully. Sebagian anak lebih memilih diam dan menutup diri. Karena itu, orangtua perlu jeli melihat tanda-tanda bullying pada anak, misalnya seperti baju seragam yang robek, anak terlihat murung, nafsu makannya menurun, dan bahkan sangat ketakutan jika disuruh pergi ke sekolah. 

Jadi, hal yang pertama kali Anda lakukan adalah membuat anak merasa aman dan nyaman bersama di rumah. Pasalnya, di sekolah atau lingkungan pergaulannya, anak sudah merasa terancam dan ketakutan.

Karena itu, pastikan bahwa kondisi di rumah cukup tenang, mendukung, dan aman buat anak. Ketika anak bercerita soal pengalamannya jadi korban bully, dengarkan dengan tenang dan sabar. Jangan terlalu terpancing emosi atau memotong ceritanya, supaya ia merasa cukup aman untuk memberi tahu Anda secara jelas.

Memberikan dukungan penuh

Anda juga harus meyakinkan si kecil bahwa Anda akan selalu ada untuk mendukungnya menghadapi masalah ini. Sampaikan juga padanya bahwa Anda tidak marah atau kecewa padanya, bahwa anak tidak salah. Berilah semangat, sehingga anak merasa tegar dan tidak takut menghadapi dunia sosial.

Beritahu anak bagaimana harus bersikap di depan pelaku bully. Anak tidak boleh malu, minder, ataupun takut saat berhadapan dengan anak-anak nakal pelaku bully. Tapi sebaliknya, mereka harus dengan tegas dan berani berkata kepada pelaku. Karena menurut seorang peneliti dalam bidang perilaku manusia dari Amerika Serikat, Dr John Demartini, para pelaku bullying tidak akan menyerang anak yang bisa memberikan perlawanan balik.

YesDok Ads

Bantu anak mencari solusi bersama

Anak korban bully biasanya merasa tidak berdaya, putus asa, dan ketakutan. Karena itu, penting bagi Anda untuk memberdayakan anak untuk mencari jalan keluarnya masalahnya sendiri. Kemampuan pemecahan masalah akan sangat berguna, bahkan sampai anak dewasa nanti. Masalahnya, kasus bullying biasanya terjadi ketika anak hanya sendirian, tanpa orangtua atau guru.

Laporkan kepada pihak sekolah

Besar kemungkinan bullying terjadi di sekolah. Jika memang benar demikian, segera bicarakan masalah ini dengan pihak sekolah seperti guru atau konselor. Sering kali, kasus bullying tidak diketahui oleh pihak sekolah karena anak-anak baru akan bertindak saat tidak ada guru di sekitarnya.

Lapor ke pihak berwajib bila perudnuangan di luar batas

Dalam kasus tertentu, anak mungkin menjadi korban bully yang cukup parah. Sebagai contoh, pelaku menggunakan ancaman kekerasan, pelecehan seksual, atau bahkan sudah melakukan tindak kekerasan terhadap anak. Ini sudah bukan ranahnya pihak sekolah atau antarorangtua, melainkan harus ditindak lewat jalur hukum. Akan tetapi, alangkah baiknya bila Anda memberi tahu pihak sekolah dulu sebelum melaporkan pelaku.

Pindah Sekolah

Jika masalah perundungan tak kunjung usai, dan kondisi  psikologi anak semakin parah, maka orang tua bisa memikirkan untuk memindahkan sekolahnya ke tempat lain atau belajar di rumah (home schooling) untuk sementara waktu. Untuk menyembuhkan trauma anak akibat bullying, anak bisa diajak untuk menemui psikolog untuk mendapatkan terapi yang diperlukan.

sumber foto: theglobeandmail

YesDok Ads

Tag Terkait