Indeks Pemulihan Covid-19 Indonesia Terbaik di Asean

October 17, 2021 | Aqiyu

vaksinasi covid-19

Covid-19 Recovery Index atau Indeks Pemulihan Covid-19 yang dirilis Nikkei pada 6 Oktober 2021 menunjukkan Indonesia berada di urutan teratas di antara negara-negara ASEAN. Hal ini terlihat dari situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik. Dimana kasus aktif nasional periode 9 Agustus – 10 Oktober 2021 turun sebesar 94,55%.

Mengutip dari laman Kominfo, Jika dilihat, penurunan kasus aktif di Jawa-Bali mencapai 95,93%, dan penurunan kasus aktif di luar Jawa-Bali juga sama tingginya, seperti di wilayah Sumatera yang turun 94,10%, Nusa Tenggara turun 95,26%, Kalimantan turun 93,18%, Sulawesi turun 90,90%, dan juga Maluku dan Papua yang turun sebanyak 88,86%. Kabar gembira ini memang membuat sedikit lega, tapi jangan kasih kendor karena pandemi belum usai.

Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, penurunan kasus di Indonesia disebabkan oleh karena banyak masyarakat yang sudah mulai kebal dari infeksi virus Corona. Kekebalan inni diperoleh dari hasil vaksinasi atau diperoleh secara alamiah setelah sembuh dari sakit.

Saat ini Kementerian Kesehatan pun mempercepat vaksinasi  Covid-19 untuk mengejar target 100 juta penduduk lagi. Ini dilakukan untuk segera membentuk kekebalan kelompok dan mencegah penularan mutasi baru virus Sars-CoV 2 penyebab Covid-19. Dengan vaksinasi dosis pertama yang sudah mencakup 70% di suatu daerah, termasuk lansia sebanyak 60% maka daerah tersebut dapat mendorong penurunan status level PPKM.

Upaya yang dilakukan untuk mengejar target tambahan 100 juta masyarakat divaksinasi COVID-19 adalah bekerja sama dengan dengan TNI-Polri dan BKKBN juga lintas kementerian terkait untuk menjangkau daerah yang sulit terjangkau vaksinasi. Kementerian Kesehatan juga berupaya memperbanyak pos vaksinasi di desa, sumber daya manusia, dan menggerakkan orang-orang dengan pendekatan lokal agar masyarakat mau divaksinasi.

YesDok Ads

Separuh dari sasaran vaksinasi di Indonesia atau 104 juta orang telah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Adapun, 60 juta orang di antaranya telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Saat ini seluruh dunia sangat memerlukan vaksin COVID-19, dan Indonesia memerlukan 400 juta lebih dosis vaksin. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mendapatkan vaksin dari berbagai produsen.

Ketua Komnas PP Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari memastikan, tidak ada kasus fatal yang terkait langsung dengan vaksinasi. Menurutnya, gejala pasca vaksinasi merupakan reaksi alamiah tubuh dalam proses membentuk antibodi.

Untuk mengantisipasi gejala tersebut, dia menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksinasi, seperti memastikan kondisi kesehatan fisik dan mental. Prof. Hindra menjamin, vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat.

(Foto: global times)

YesDok Ads