Beredar di media sosial unggahan tentang kolase foto-foto tower seluler dengan narasi yang menyebutkan bahwa varian Delta Covid-19 itu sebenarnya adalah radiasi dari sinyal 5G. Dan varian Delta adalah agenda pengurangan jumlah penduduk.

Dilansir dari Satgas Covid-19, faktanya informasi tersebut tidak benar. Nama Delta dalam foto tower tersebut merupakan identitas Delta Group atau Delta Power Solutions, sebuah bisnis infrastruktur Taiwan yang didirikan pada 1971. Peralatan 5G yang diproduksi oleh penyedia energi asal Taiwan tersebut, tidak berkaitan dengan varian Delta Covid-19.

Varian delta merupakan varian terbaru dari Covid-19 yang dikenal lebih ganas dari virus sebelumnya.varian delta dikabarkan ditemukan pertama kalinya di India. Sedangkan varian alpha pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris pada tahun lalu. Sebuah penelitian mengatakan keganasan varian delta dapat menggandakan risiko rawat inap dibandingkan dengan varian alpha dan menjadi strain dominan di seluruh dunia.

Sejak kemunculan virus corona, varian delta merupakan penyumbang terbanyak, lebih dari 98% kasus Covid-19. Sebuah studi menunjukkan bahwa vaksinasi penuh atau dosis dua dapat membantu mencegah infeksi dengan gejala dan rawat inap, baik untuk varian alpha dan delta. Tidak heran jika varian delta ditetapkan menjadi “variant of concern”,

Sementara untuk gejala varian delta, petugas Kesehatan Negara Bagian Louisiana Joe Kanter mengatakan varian delta Covid-19 masih memiliki gejala biasa seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, bersin berlebihan dan sesak napas.

Namun, jangan khawatir meski berisiko lebih menular, ragam vaksin yang kini telah tersedia memiliki tingkat efektivitas yang tinggi untuk mencegah dampak buruk dari varian delta. Untuk tingkat efektivitas dari Pfizer dan AstraZeneca masing-masing sebesar 96 persen dan 92 persen. Serta dapat mencegah rawat inap dan penyakit parah pada pasien Covid-19.

(Foto: microsoft)