Hindari Neuropati sebagai Komplikasi Diabetes

November 21, 2019 | Iman

Sebagian besar penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi, salah satunya neuropati diabetes. Neuropati diabetes menimbulkan gejala seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit. Gejala ini akan semakin muncul jika durasi diabetes cukup lama dan kadar gula tidak terkontrol. 

Neuropati atau kondisi gangguan dan kerusakan saraf ditandai dengan gejala seperti kesemutan, kebas, dan kram. Lebih dari 50% masyarakat melakukan aktivitas dan gaya hidup sehari-hari yang berisiko Neuropati. 

Kerusakan saraf tepi ini mempengaruhi kualitas hidup, mengurangi kemampuan kita dalam beraktivitas dan mencapai hasil yang maksimal. Kerusakan pada saraf tepi juga dapat menyebabkan gangguan sensorik, motorik dan penurunan kualitas hidup pasien.

Untuk mencegah dan mengobati Neuropati, perlu adanya Edukasi mengenai vitamin neurotropik. Berdasarkan Studi Klinis 2018 NENOIN (penelitian non-intervensi dengan vitamin neurotropik) yang membuktikan bahwa konsumsi vitamin neurotropik (kombinasi vitamin B1, B6 dan B12) dapat mengurangi gejala neuropati seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit secara signifikan hingga dalam 3 bulan periode konsumsi hingga 66% pada penderita diabetes. 

Sementara itu dalam penyakit diabetes, kadar gula dalam tubuh yang tinggi dalam kurun waktu yang lama akan melemahkan dinding pembuluh darah yang memberikan nutrisi ke sel saraf, sehingga dapat merusak sel saraf. Hal itu yang menyebabkan penderita diabetes memiliki risiko tinggi terkena kerusakan saraf tepi atau neuropati perifer. 

YesDok Ads

Jika diabetes dan kerusakan saraf tidak segera ditangani sedini mungkin, maka akan mencapai tahap krusial, sehingga kelainan saraf tersebut  makin sulit untuk dapat pulih seperti semula.

Bagi penderita diabetes, gejala seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit sangat memengaruhi kualitas hidup. Bahkan jika tidak diatasi, rasa kebas dapat memungkinkan penderita tidak merasakan jika terluka atau terkena benda tajam. 

Jika sampai terjadi luka, penderita diabetes akan menurun kualitas hidupnya dan berpengaruh terhadap kondisi keluarga secara keseluruhan. Oleh karena itu, keluarga berperan sangat penting, terutama untuk memastikan penderita diabetes mengontrol gula darah dan mampu mengelola diri secara optimal.

(Foto : medicinenet)

YesDok Ads