Hepatitis C pada Wanita, Bagaimana Gejala dan Penularannya?

December 26, 2020 | Claudia

Hepatitis C

Hepatitis C merupakan penyakit yang berasal dari infeksi virus, dan bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada hati. Meskipun penyakit ini dapat menyerang baik pria maupun wanita, namun umumnya terdapat gejala dan komplikasi yang berbeda pada wanita yang mengidap hepatitis C.

Wanita dengan hepatitis C, berpotensi menularkan infeksinya ke bayi yang dikandungnya saat melahirkan. Untuk itu, infeksi hepatitis C sangat penting untuk diketahui oleh wanita.

Seringkali, seseorang tidak mengetahui bahwa ia mengidap hepatitis C hingga ia melakukan tes darah untuk kondisi lain dan menemukan bahwa enzim hatinya lebih tinggi dari biasanya. Untuk dapat mendeteksi hepatitis C, maka mengenali gejalanya merupakan langkah awal yang penting. Berikut beberapa gejala hepatitis C pada seseorang:

  • Lelah ekstrem
  • Gatal
  • Otot melemah
  • Mual
  • Sakit perut
  • Penyakit kuning

Gejala-gejala ini tidak spesifik, sehingga menyulitkan hepatitis C untuk didiagnosis.

Hepatitis C dapat menular melalui kontak dengan darah yang sudah terinfeksi virus penyebab penyakit ini sebelumnya. Seseorang dapat tertular virus dari berbagi jarum suntik dengan orang yang menderita hepatitis C. Dalam beberapa kasus, virus hepatitis C juga menular melalui hubungan seksual tanpa kondom jika bersentuhan dengan darah, termasuk darah menstruasi.

Namun menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kejadian penularan dari aktivitas seksual lebih rendah daripada berbagi jarum suntik.

Salah satu perbedaan utama antara penularan pada pria dan wanita adalah bahwa wanita dapat menularkan virus hepatitis C ke bayi saat melahirkan. Menurut ACOG, sekitar 4 persen wanita dengan hepatitis C menularkan penyakit ini saat melahirkan. Kemungkinan ini meningkat jika wanita tersebut juga mengidap HIV atau memiliki tingkat virus hepatitis C yang tinggi di dalam darah.

(Foto: midlandsclinic.com)

YesDok Ads