Hati-hati Ini Dampak Stres untuk Tubuh Anda

October 31, 2020 | Helmi

stres

Stres adalah inti dari kondisi pikiran. Tidak hanya dapat membuat Anda merasa panik, kewalahan dan hampir menangis, studi baru menunjukkan bahwa hal itu dapat menimbulkan kerusakan serius pada tubuh.

Stres dapat memengaruhi tubuh Anda di banyak area berbeda, beberapa di antaranya mungkin tidak langsung terlihat.

Membawa stres ke mana-mana dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi - atau membuat sistem kekebalan Anda bereaksi berlebihan dan melukai sel Anda. Inilah yang dapat dilakukan stres pada tubuh Anda.

Membuat Anda Mengalami Jenjang Hormonal

Begitu Anda mulai merasa cemas, tubuh Anda mulai bereaksi. Respon pertama terhadap stres dimulai di hipotalamus di otak, yang mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari dan medula adrenal.

Kondisi ini menyebabkan jantung Anda berdebar-debar, pernapasan Anda menjadi lebih cepat, dan keringat mulai mengalir, yang semuanya dirancang untuk membantu kita mengatasi ancaman dan bahaya.

Sebuah studi yang diterbitkan pada 2019 di Seminars In Cell & Developmental Biology menemukan bahwa kaskade ini bahkan memengaruhi mikroglia, sejenis sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Setelah bahaya berlalu, tubuh Anda dimaksudkan untuk mengurangi hormon ini ke tingkat normal, tetapi jika Anda berada di bawah banyak tekanan sepanjang waktu, mereka tetap pada tingkat yang tinggi terus-menerus.

Dapat Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh Anda

Stres kronis dapat merusak pertahanan tubuh Anda terhadap virus dan infeksi. Sebuah tinjauan tentang efek ketegangan pada tubuh yang diterbitkan dalam Jurnal EXCLI pada tahun 2017 menemukan bahwa penelitian telah mengaitkan stres dengan fungsi sistem kekebalan yang buruk.

Karena ketika Anda cemas, tubuh Anda mengubah cara mengeluarkan hormon yang membantu sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan sesuatu yang disebut aktivasi kekebalan kronis, di mana sistem kekebalan Anda bereaksi berlebihan dan mulai menyerang sel-sel sehat alih-alih yang mengancam.

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Microbial Pathogenesis menemukan bahwa stres sebenarnya dapat membantu pertumbuhan bakteri, memperburuk infeksi.

Mengganggu Tidur Anda

Hidup di bawah tekanan merusak tidur karena membuat kita waspada dan panik, merusak kemampuan kita untuk rileks dan mendapatkan istirahat yang menyegarkan.

Kadar adrenalin dan kortisol yang meningkat membuat Anda lebih sulit untuk tenang, yang dapat membuat Anda tidak bisa tidur atau merasa segar saat bangun.

Kurang tidur dapat mengubah otak Anda secara fisik, membuat tugas sehari-hari menjadi sulit. Sebuah tinjauan ilmu pengetahuan seputar kecemasan dan tidur yang diterbitkan dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews pada tahun 2019 menemukan bahwa stres setelah lahir dapat memengaruhi tidur kita hingga dewasa.

Mengacaukan Otak Anda

Bukan hanya kurang tidur yang membuat otak Anda pusing saat Anda khawatir. Merasa khawatir dalam waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang cemas menunjukkan sedikit penyusutan otak dibandingkan dengan orang yang rileks, dan ulasan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa kekhawatiran dapat mengubah struktur otak secara fisik, mengubah strukturnya, dan cara selnya berkomunikasi.

Dapat Mengubah Rambut Anda Menjadi Putih

Penelitian yang diterbitkan di Nature pada tahun 2020 menemukan bahwa stres dapat secara langsung menyebabkan pemutihan rambut. Menurut penelitian, sistem pertarungan atau pelarian tubuh berdampak negatif pada sel induk melanosit, yang hidup di folikel rambut dan mewarnai rambut Anda.

Sel induk melanosit mati seiring bertambahnya usia, menyebabkan pemutihan bertahap seiring waktu, tetapi studi tahun 2020 menemukan bahwa stres mempercepat prosesnya. Berada di bawah tekanan berpotensi mengubah warna rambut Anda, tetapi sulit untuk memprediksi caranya.

(Foto: Freepik/pressphoto)

YesDok Ads