Pernahkah Anda mendengar istilah medis yang dikenal dengan Bell’s Palsy?
Kondisi ini merupakan penyakit serius dimana otot-otot di satu sisi wajah menjadi lemah dan saraf wajah alami kelumpuhan dalam waktu yang sementara.
Bell’s Palsy disebabkan oleh sejenis trauma pada saraf kranial ketujuh atau saraf wajah. Seseorang mungkin mengalami perubahan rasa, peningkatan terhadap suara serta perubahan dalam produksi air liur dan air mata.
Para pakar kesehatan mengatakan bahwa kondisi ini cenderung terjadi pada diabetesi atau orang yang sedang dalam pemulihan infeksi virus.
Gejala
Saat pertama kali mengalami gejala Bell’s Palsy, banyak orang mengira bahwa hal berikut adalah tanda awal dari stroke. Namun, perlu diketahui bahwa stroke bisa memengaruhi organ tubuh lainnya juga.
Tanda dan gejala Bell’s Palsy
- Sulit membuat ekspresi wajah
- Nyeri di sekitar rahang
- Kelumpuhan total pada setengah wajah
- Sering ngiler
- Sakit kepala
- Kehilangan indera rasa
Tanda yang paling terlihat yaitu terjadinya sensasi kelemahan dan penurunan pada satu sisi wajah Anda.
Anda akan merasa sulit untuk menutup mata pada sisi yang terkena atau membuat ekspresi wajah. Kelumpuhan aka berubah total pada sisi tersebut namun Bell’s Palsy jarang memengaruhi saraf di kedua sisi wajah.
Faktor risiko
Menurut lansira WebMD, kondisi ini paling sering menyerang orang berusia antara 15 dan 60 tahun. Beberapa faktor risiko yaitu seseorang yang memiliki penyakit berikut ini
- Diabetes
- Penyakit autoimun
- Tekanan darah tinggi
- Infeksi saluran pernapasan
Pengobatannya melibatkan steroid, obat antivirus tertentu dan ahli terapi fisik diperlukan untuk pemulihan otot wajah.