Banyak orang cenderung menghubungkan penyakit jerawat dengan masa pubertas anak remaja, tetapi tahukah Anda bahwa hal itu relatif umum bagi bayi. Penyebab dan perawatan jerawat bayi, disebut jerawat neonatal, berbeda dari jerawat dewasa.
Sekitar 20% bayi baru lahir akan mengalami jerawat neonatal. Ini cenderung berkembang ketika bayi berusia sekitar 2 minggu, tetapi dapat terjadi kapan saja dalam 6 minggu pertama.
Jerawat bayi lebih sering terjadi pada bayi laki-laki daripada bayi perempuan.
Penyebab
Dokter masih belum yakin apa yang memicu jerawat neonatal ini. Testosteron menyebabkan aktivitas berlebih pada kelenjar minyak kulit dan berpengaruh pada pengembangan jerawat.
Gejala awal
Jerawat neonatal akan terlihat seperti bintik-bintik merah atau jerawat putih, bukan seperti komedo. Bintik-bintik ini biasanya memengaruhi pipi dan hidung bayi, tetapi jerawat ini bisa timbul pada area tubuh seperti:
-
Dahi
Perawatan dan pengobatan rumahan
Jerawat neonatal biasanya tidak memerlukan perawatan.
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), jerawat bayi cenderung hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Mereka menyarankan orang tua atau pengasuh bayi untuk tidak menggunakan cuci jerawat atau perawatan pada kulit bayi kecuali dokter telah merekomendasikan perawatan tertentu.
Tips mengobati jerawat bayi menurut AAD yaitu:
-
Hindari menggosok atau menyentuh jerawat
-
Gunakan air hangat saat mandi
-
Hindari produk perawatan kulit yang berminyak
Dalam beberapa kasus, jerawat ini tidak memerlukan perawatan tertentu dan akan sembuh dengan sendirinya.
(Foto: freepik.com)