Gula Darah Tinggi Kronis Ganggu Respon Otot saat Berolahraga

August 24, 2020 | Iman

Cek tekanan darah

Memiliki gula darah tinggi yang kronis  juga disebut hiperglikemia. Kondisi ini  dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular. Sebuah studi terbaru di jurnal Nature Metabolism menyebut jika gula darah kronis juga mengganggu kinerja atletik.

Studi tersebut merekrut 24 peserta dan mengukur jumlah maksimum olahraga yang dapat mereka toleransi dan cara tubuh  menangani glukosa (gula darah) setelah makan. Hasilnya, mereka menemukan bahwa gula darah yang lebih tinggi adalah prediktor kuat dari konsumsi oksigen rendah selama aktivitas aerobik, dan itu berarti hiperglikemia mencegah pertumbuhan otot sebagai respons terhadap latihan olahraga.

Sesi latihan aerobik yang berulang biasanya menyebabkan serat otot meningkat dan jumlah oksigen serta pasokan glikogen yang digunakan mudah membangunnya kembali. Studi menunjukkan gula darah tinggi mencegah pergeseran ini pada tingkat serat otot, sehingga respons Anda terhadap olahraga akan lebih terbatas. Peneliti juga menambahkan bahwa perubahan terkait hiperglikemia ini akan menumpulkan adaptasi olahraga dari waktu ke waktu dan menjadi masalah serius.

"Memiliki kadar gula darah tinggi secara konsisten, baik karena faktor makanan atau penyakit metabolik dapat mengganggu kemampuan untuk meningkatkan tingkat kebugaran dengan pelatihan aerobik," asisten profesor kedokteran di Harvard, Sarah Lessard.

Satu catatan penting menurut Lessard adalah konsumsi karbohidrat atau gula selama atau setelah olahraga bukanlah suatu masalah. Dengan kata lain, mengonsumsi suplemen untuk daya tahan yang mengandung gula juga bukan suatu masalah. Namun, kadar gula darah tinggi yang terjadi sepanjang hari yang pada akhirnya menyebabkan perubahan pada otot.

Ada banyak faktor yang menyebabkan hiperglikemia, termasuk makan makanan dalam jumlah besar sekaligus, sakit, dan bahkan merasa stres. Bahkan gejala berupa kelelahan, haus, sering buang air kecil, dan dalam beberapa kasus yang lebih ekstrim sebabkan penglihatan kabur. Jika gula darah Anda tetap tinggi, itu bisa menjadi tahap awal penyakit metabolik yakni sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

YesDok Ads

Pukulan terbesar untuk gula darah Anda bukanlah seberapa banyak Anda makan, tapi apa yang ada di piring Anda. Gaya hidup dengan makan “ala barat” seperti cepat saji yang ditandai dengan tingginya kadar gula olahan dan lemak jenuh seringkali menjadi penyebab inti kondisi ini.

Namun, olahraga itu sendiri dapat menurunkan gula darah, jadi meskipun Anda berada pada titik di mana otot Anda tidak merespons karena hiperglikemia, lakukanlah olahraga dengan konsisten.

“Latihan aerobik secara teratur masih menjadi rekomendasi utama untuk menjaga kesehatan pada orang dengan atau tanpa penyakit metabolik,” Lessard menambahkan.

 

(Foto: healthline)

YesDok Ads