Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi.
Menurut artikel yang dilansir oleh Healthline, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan lebih 115,000 kasus sifilis baru pada tahun 2018. Dari kasus ini, sekitar lebih dari 35,000 kasus mengalami sifilis primer dan sekunder atau pada tahap awal infeksi.
Sifilis umumnya menyebar melalui kontak orang ke orang, khususnya melalui aktivitas seksual termasuk seks vaginal, oral ataupun anal.
Saat infeksi ini menyebar selama seks oral, bakteri memasuki luka atau lubang di lapisan bibir atau mulut. Lalu, infeksi yang dihasilkan disebut dengan istilah sifilis oral. Lesi yang disebabkan oleh infeksi biasanya muncul di tempat bakteri yang rentan masuk ke tubuh.
Lesi khas ini disebut dengan chancre, berukuran kecil dan bersifat keras, kemungkinan dapat berkembang dimana bakteri memasuki tubuh.
Gejala sifilis pada mulut
Terkadang, gejala sifilis bisa bersifat tumpang tindih, dan tidak semua orang mengalami gejala ini dalam urutan atau waktu yang sama.
Pada sifilis primer, gejala chancre akan mulai bermunculan dan biasanya mengenai mulut, bibir atau lidah.
Sedangkan pada sifilis sekunder, berikut adalah beberapa jenis gejalanya, antara lain
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Demam
- Luka besar dan menonjol di gusi dan lidah
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
Pengobatan
Pada kedua tahap primer dan sekunder, suntikan antibiotik menjadi salah satu pengobatannya.
Jika Anda menderita sifilis oral, sangat krusial untuk segera mendapatkan pengobatan yang efektif. Luka sifilis dapat hilang dengan sendirinya jika tidak diobati namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan infeksinya hilang. Bakteri masih ada di tubuh Anda dan berbagai gejala lainnya juga bisa kian berkembang.
