Psikosis ditandai oleh gangguan hubungan dengan kesulitan membedakan apa yang nyata dan apa yang bukan nyata. Ini adalah gejala gangguan mental serius. Orang yang mengalami psikosis mungkin mengalami halusinasi atau delusi. Penyakit mental, penyalahgunaan zat dan stres berlebihan kemungkinan bisa menjadi penyebab psikosis.
Mengenali gejala psikosis
Gejala psikosis termasuk
-
Merasa kesulitan untuk berkonsentrasi
-
Tidur berlebihan atau tidur tidak cukup
-
Kecemasan
-
Kecurigaan
-
Delusi
-
Halusinasi
-
Depresi
Penyebab
Dokter masih belum mengetahui apa yang menyebabkan psikosis, tetapi faktor risiko berikut ini dapat berkontribusi dalam mengembangkan psikosis
Trauma
Kematian orang yang dicintai, kekerasan seksual, atau trauma lainnya dapat menyebabkan psikosis. Jenis trauma dan usia Anda ketika itu terjadi juga berperan.
Genetika
Genetika juga mendukung pengembangan psikosis.
Obat-obatan
Obat-obatan terlarang, alkohol dan pengobatan medis bisa menjadi pemicu psikosis.
Penyakit
Cedera otak traumatis, tumor otak, stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, demensia, dan HIV dapat menyebabkan psikosis.
Pengobatan psikosis
Mengobati psikosis mungkin melibatkan kombinasi obat dan terapi. Kebanyakan orang akan mengalami peningkatan dalam gejala mereka dengan perawatan.
Terapi perilaku kognitif
Pendekatan terapi telah terbukti efektif dalam membantu seseorang untuk membuat perubahan secara permanen dan mengelola penyakit mereka dengan lebih baik.
Obat-obatan
Gejala psikosis dapat dikontrol dengan obat yang disebut antipsikotik. Mereka mengurangi halusinasi dan delusi dan membantu orang berpikir lebih jernih.
Rapid tranquilization
Adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengendalikan perilaku agitasi atau dalam berisiko menyakiti diri sendiri atau orang lain. Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan ini dapat bekerja bagi penderita untuk menenangkan mereka.
(Foto: healthtalk.unchealthcare.org)