Gejala Leukemia yang Terjadi pada Anak

December 03, 2021 | Kaifia

Penyakit leukemia

Leukemia merupakan jenis kanker akibat terlalu banyaknya produksi sel darah putih yang abnormal dalam tubuh.

Bagi penderita penyakit leukemia, sel-sel darah dilepaskan ke dalam aliran darah sebelum mereka sepenuhnya terbentuk, sehingga ada lebih sedikit sel darah sehat dalam tubuh.

Leukemia yang diderita oleh anak-anak termasuk jenis kanker yang paling umum terjadi. 

Meskipun sulit bagi seorang anak untuk menderita kanker, ada baiknya mengetahui bahwa sebagian besar anak-anak dan remaja dengan jenis kanker ini dapat berhasil diobati.

Leukemia terjadi ketika sumsum tulang melepaskan sel darah baru ke dalam aliran darah sebelum mereka sepenuhnya matang.

Sel-sel darah yang belum matang ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan pada akhirnya, jumlah sel yang belum matang melebihi jumlah yang sehat.

Leukemia mampu berpengaruh pada sel darah merah dan sel darah putih serta trombosit.

Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan sebagian besar kasus leukemia pada anak-anak. Namun, hal-hal tertentu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit leukemia. 

YesDok Ads

Faktanya, kebanyakan anak dengan leukemia tidak memiliki faktor risiko yang diketahui.

Gejala

Gejala penyakit leukemia mungkin tidak termasuk spesifik dan mirip dengan penyakit umum anak lainnya.

Dokter juga akan bertanya berapa lama anak tersebut telah mengalami gejala berikut

  • Ruam
  • Batuk
  • Penurunan berat badan dan nafsu makan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Gusi bengkak dan berdarah
  • Sakit kepala
  • Bengkak di wajah dan lengan
  • Nyeri tulang dan sendi

Seorang anak mungkin mengalami gejala secara spesifik tergantung pada jenis sel darah yang terkena leukemia.

Bisakah dicegah?

Menurut American Cancer Society, mayoritas anak dengan leukemia tidak memiliki faktor risiko yang diketahui. Tidak ada cara khusus untuk mencegah leukemia berkembang.

Kanker pada anak cenderung merespon pengobatan lebih baik daripada orang dewasa dengan kanker dan tubuh anak dapat mentolerir pengobatan lebih baik.

YesDok Ads