Diyakini Lebih Cepat Menular, Kenali Gejala Varian Delta

June 24, 2021 | Iman

Covid-19

Varian delta yang merupakan mutasi dari virus COVID-19 dikenal sangat menular, virus yang juga dikenal sebagai B1617.2 tersebut ditemukan di India pada Desember 2020.

Pada 14 Juni 2021, varian delta telah mencapai 74 negara, hanya 6 bulan setelah penemuan. Varian itu diperkirakan 43% hingga 90% lebih mudah menular daripada varian COVID-19 sebelumnya.

Para ahli masih tidak yakin mengapa varian delta jauh lebih menular daripada yang lain. Studi awal lainnya menunjukkan bahwa mutasi pada varian delta mungkin membantunya berbaur lebih baik dengan sel manusia begitu ia menempel. 

Jika dapat dengan mudah menyatu dengan sel Anda, virus tersebut dapat menginfeksi dan mengalahkan sistem kekebalan Anda.

Di Inggris, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah 50 tahun, 2,5 kali lebih mungkin terinfeksi jenis varian ini.

Varian ini juga membuat Gejala tampak lebih parah, Data dari sebuah aplikasi pelacakan gejala, Zoe COVID Symptom Study, 

menunjukkan gejala COVID-19 di Inggris dapat berubah seiring penyebaran varian delta.

Gejala teratas yang dilaporkan meliputi Sakit kepala, Sakit tenggorokan, Pilek hingga Demam.

Sementara Batuk dan kehilangan penciuman tidak lagi jadi gejala umum sehingga para peneliti khawatir orang mungkin salah mengira bahwa mereka hanya pilek, tidak karantina  mandiri dan malah membantu penyebaran varian.

Mendapatkan vaksinasi adalah pilihan terbaik dalam memerangi virus ini. Sebuah Laporan menunjukkan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech memberikan perlindungan 79% terhadap infeksi varian delta dan 88% efektif melawan gejala jika terinfeksi.

Sementara Dua dosis vaksin AstraZeneca diyakini 92% berhasil menghentikan rawat inap karena varian delta dan tidak ada kematian bagi mereka yang telah divaksinasi.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads