Diet
+1

Diet Atkins, Cepat Turunkan Berat Badan Tapi Ketahui Dulu Risikonya

January 25, 2021 | Aqiyu

diet atkins

Menurunkan berat badan berarti Anda siap dalam mengatur pola makan sehat. Namun bila Anda ingin menurunkan berat badan namun tetap dapat mengonsumsi makanan yang berlemak, Anda bisa mencoba diet atkins.

Diet atkins diciptakan oleh ahli jantung Robert Atkins pada tahun 1960an. Diet atkins menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Dalam diet ini Anda bisa mengonsumsi sosis, hamburger dan sejenisnya, namun tidak mengonsumsi makanan yanag mengandung karbohidrat. Karena menurutnya, karbohidrat menjadi penyabab gangguan kesehatan dalam penambahan berat badan.

Seperti diketahui bahwa makanan berlemak dapat meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit serius lainnya. Namun lebih dari 20 penelitian selama 12 tahun terakhir ini menyebutkan metode diet Atkins dipercaya baik dalam menurunkan berat badan. Selain itu, diet Atkins ini dapat membantu memperbaiki kadar kolestrol dan gula darah. Sehingga diet ini dinilai dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, sindrom metabolik dan penyakit jantung.

Cara kerja diet Atkins ini membuat Anda leluasa mengonsumsi makanan berlemak dan tidak mengharuskan Anda membatasi asupan kalori tapi membatasi jumlah karbohidrat. Dengan diet Atkins ini Anda tidak akan mudah lapar.

YesDok Ads

Meski begitu, diet atkins memiliki risiko yang harus diperhatikan. Efek dari diet atkins bisa berupa pusing, sakit kepala, lelah, mual, diare atau susah buang air besar. Sebab, dalam prinsip diet Atkins Anda harus menghindari karbohidrat. Parahnya lagi, diet Atkins ini bisa memicu ketosis atau cara tubuh dalam mencerna simpanan lemak dan menghasilkan keton sebagai zat sisa.

Keton yang menumpuk dalam tubuh bisa menimbulkan mual, sakit kepala, bau mulut serta perubahan psikologis. Ketosis yang dibiarkan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kondisi yang lebih fatal lagi yakni ketoasidosis. Ketoasidosis ini terjadi saat keton menumpuk dalam darah dan menjadi beracun.

(Foto: atkisn.com)

YesDok Ads