Mucormycosis atau jamur hitam menjadi wabah di India selain COVID 19. Kondisi ini disebabkan oleh paparan jamur yang disebut mucormycosis.

Jamur ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, udara dan juga bisa dari luka di kulit. Jamur ini menyebabkan batuk, demam, sakit kepala, nyeri dada, sesak, kulit melepuh, luka dan lain sebagainya.

Kasus jamur hitam ini sudah ditemukan dalam banyak kasus di India. Menurut ahli, salah satu penyebab jamur hitam ini begitu marak di India dikarenakan kasus diabetes yang juga tidak terkontrol di negara tersebut.

"Mucormycosis terkait dengan tingginya kasus diabetes yang tidak terkontrol dan juga banyak terjadi di India," jelas dr David Dennin, pakar infeksi jamur dari Universitas Manchester.

Dennin menambahkan, masalah jamur hitam ini juga makin parah karena sulit dideteksi. Ini disebabkan infeksi jamur hitam sulit didiagnosis karena sampel jaringan kulit yang kurang sensitif saat tes diagnostik.

Berdasarkan sebuah penelitian, 94 persen pasien COVID 19 yang terpapar infeksi jamur hitam juga memiliki riwayat penyakit diabetes. 71 persen diantaranya dilaporkan berasal dari India.

Kasus ini seharusnya bisa dikontrol apabila orang-orang melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Sehingga kadar diabetes juga bisa ikut dikontrol.

"Ada banyak diabetes yang tidak terkontrol di India karena orang-orang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur," kata Dr Hariprasath Prakash dari International School of Medicine di Kyrgyzstan.

Sampai artikel ini diterbitkan, tercatat 12.000 kasus jamur hitam yang dilaporkan di India, berdasarkan data dari BBC.