Deep Sleep Dapat Bantu Mengurangi Kadar Kecemasan

January 25, 2022 | Kaifia

Deep sleep

Deep sleep merupakan sebuah tahapan tidur dimana gelombang otak sedang dalam kondisi yang lambat. 

Para peneliti telah lama mengetahui hubungan antara kekurangan tidur dan perasaan cemas. Sebuah studi baru memperkuat kaitan sebab akibat ini dan menunjukkan bahwa kekurangan tidur bisa meningkatkan gejala kecemasan hingga 30%.

Dilansir dari Medical News Today, melalui makalah dari Jurnal Nature Human Behaviour mengenai hal ini. Matthew Walker, seorang profesor ilmu saraf dan psikologi di University of California, penulis studi senior baru tersebut. 

Profesor Walker dan rekannya meneliti efek dari berbagai tahapan tidur pada gejala kecemasan pada 18 peserta. 

Para ilmuwan secara rutin membagi tidur menjadi dua kategori besar, yaitu gerakan mata cepat atau Rapid Eye Movement (REM) dan tidur non-REM serta 4 sub-tahap lainnya. 

Dua tahap pertama tidur non-REM merupakan periode dimana tidur masih tergolong ringan dan tubuh dapat menyesuaikan diri dari bangun tidur ke istirahat. 

Menurut National Institutes of Health (NIH), tahap ketiga dari tidur non-REM adalah tidur nyenyak yang kita perlukan untuk mengisi ulang energi di pagi hari. Jenis tahapan tidur ini umumnya diikuti dengan tidur REM alias tahap tidur bermimpi. 

YesDok Ads

Dalam upaya mengukur kadar kecemasan para pesertanya, mereka meminta sekelompok 18 orang dewasa muda untuk menonton video yang menggelisahkan setelah tidur sepanjang malam dan setelah malam tanpa tidur. 

Lalu, para peserta menyelesaikan kuesioner mengenai kecemasan standar yang disebut dengan STAI (State Trait Anxiety Indicator). 

Para ilmuwan menggunakan MRI fungsional dan polisomnografi untuk menindai otak peserta yang tidur untuk mengidentifikasi tahapan tidur. 

Scan otak menunjukkan bahwa area otak yang disebut korteks prefrontal medial dinonaktifkan setelah malam tanpa tidur. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa area otak ini dapat mengurangi stres dan kecemasan. 

Scan tersebut juga mengungkapkan aktivitas otak yang berlebihan di daerah yang terkait dengan pemrosesan emosi. Kekurangan tidur terutama di malam hari dapat berisiko meningkatkan kadar kecemasan sekitar 30% menurut laporan tersebut. 

Penelitian ini kemudian menemukan bahwa tingkat kecemasan menurun drastis setelah tidur semalaman penuh dan penurunan ini bahkan lebih signifikan pada orang yang menghabiskan waktu dalam tahapan tidur nyenyak.

YesDok Ads