Dampak Positif Lockdown Corona pada Polusi Udara Global

March 22, 2020 | Aqiyu

Polusi udara

Virus corona yang menyerang hampir di seluruh negera menjadi pandemi. Hal ini membuat beberapa negara melakukan lockdown atau karantina suatau wilayah guna memutus penyebaran virus yang berasal dari Wuhan. Meski pun lockdown yang dilakukan berdampak negatif pada ekonomi sebuah negara, namun juga terdapat dampak positifnya.

Dilansir dari Bored Panda, menurut Badan Antariksa Eropa (ESA) ditemukan dampak positif dari lockdown ini, dimana terdapat penurunan emisi nitrogen dioksida yang signifikan di beberapa negara setelah lockdown akibat virus corona.

Seperti yang ditangkap oleh satelit Copernicus Sentinel-5P pada periode 1 Januari hingga 11 Maret 2020, terjadi penurunan emisi NO2 di langit Eropa. Emisi NO2 ini merupakan gas yang dibuang dari kendaraan bermotor dan asap industri. Sejak diterapkanya lockdown, semua orang diminta tidak melakukan aktivitas apapun di luar rumah sehingga menyebabkan lebih sedikit lalu lintas dan kegiatan industri.

Begitu juga di Wuhan, China sebagai tempat kemunculan virus corona terlihat terjadi pengurangan polusi udara setelah dilakukan karantina. Bahkan langit biru kini menghiasi negri tirai bambu tersebut. Menurut Kementerian Ekologi dan Lingkungan Tiongkok, jumlah rata-rata hari dengan udara berkualitas baik meningkat 21,5% pada Februari 2020, dibandingkan Februari 2019.

YesDok Ads

Bukan hanya itu, menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), mengatakan dari tanggal 3 Februari hingga 1 Maret 2020 emisi karbondioksida atau emisi CO2 turun setidaknya 25% setelah diberlakukannya lockdown. Tentu ini menjadi angin segar untuk sementara waktu, mengingat China sebagai pencemar terbesar di dunia. Dimana China menyumbang sekitar 30% emisi CO2 dunia setiap tahunnya.

Langkah lockdown untuk menyelamatkan orang-orang dari virus corona juga bisa menyelamatkan ribuan nyawa orang dari kematian akibat udara beracun. Menurut Marshall Burke, peneliti dari Standford University, penurunan polusi udara selama dua bulan di China telah menyelamatkan nyawa 4.000 balita dan 73 ribu orang lanjut usia diatas 70 tahun. 

(Foto: the guardian)

YesDok Ads