Dampak Buruk Kebiasaan Tidur Di Lantai Bagi Kesehatan

May 03, 2020 | Aqiyu

tidur dilantai

Tidur memang menjadi salah satu kebutuhan setiap seorang. Namun, bukan berarti Anda bisa tidur di sembarang tempat. Salah satunya lantai, tidak sedikit orang yang memilih tidur dilantai tanpa alas dengan alasan lebih dingin dan adem.

Sayangnya kebiasaan tidur di lantai ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Berikut bahaaya tidur dilantai bagi kesehatan yang wajib Anda ketahui:

Memicu asam lambung

Bagi Anda yangs ensitif dengan udara dingin sebaiknya menghindari untuk tdur di lantai tanpa alas. Karena dapat memicu asam lambung, perut kembung, mual, bahkan bisa muntah.

Paru-paru

Kebiasaan Anda tidur dilantai tidak akan menimbulkan penyakit paru-paru basah. Namun dari kebiasaan tersebut kesehatan paru-paru Anda akan terancam karena lantai yang kurang bersih dan Anda akan menghirup banyak debu. Ditambah dengan suhu dingin yang berasal dari lantai bisa membuat paru-paru Anda mengalami peradangan.

Sinusitis

Sensasi dingin yang Anda rasakan pada seluruh tubuh bisa menyebabkan sinusitis. Gejalanya hampir sama seperti pilek, yakni Anda akan merasakan hidung tersumbat, sakit kepala, bersin-bersin. Bahkan sinusitis dapat memperparah penyakit lainnya seperti asma dan gangguan otak.

YesDok Ads

Iritasi dan infeksi kulit

Anda tidak bisa menjamin 100% bahwa lantai yang sudah dibersihkan akan benar-benar terbebas dari debu dan kotoran. Tidur dilantai bisa menyebabkan iritasi dan infeksi kulit seperti seperti ruam, gatal gatal, bahkan kulit bernanah akibat kototan yang menempel pada kulit.

Sakit punggung

Kebiasaan tidur dilantai bisa menyebabkan masalah punggung seperti kesemutan, pegal, hingga nyeri. Hal ini disebabkan oleh tulang dan otot yang tidak rileks saat tidur akibat lantai yang keras. Bila Anda tetap meneruskan kebiasaan ini dalam jangka panjang maka akan menyebabkan kelainan postur tubuh.

Bell’s palsy

Sering tidur dilantai dapat menyebabkan bell’s palsy. Bell’s palsy merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya pembengkakan pada saluran saraf fasial (saraf wajah). Selain itu, bell’s palsy juga bisa disebabkan oleh paparan angina yang terlalu sering mengenai wajah.

(Foto: verywell health)

YesDok Ads