Daging Merah: Manfaat atau Mudarat

July 08, 2021 | Claudia

Daging merah

Baikkah daging merah untuk kesehatan tubuh? Ahli kesehatan dan ahli gizi telah menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya untuk meneliti manfaat dan risiko daging merah, apakah mengonsumsinya akan bermanfaat atau malah merugikan kesehatan. Dan sejauh ini, hasilnya beragam.

Peneliti mengatakan, bahwa daging merah mengandung nutrisi penting, termasuk protein, vitamin B-12, dan zat besi. Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

Daging merah biasanya diklasifikasikan sebagai daging otot dari daging sapi, babi, domba, kambing, atau mamalia darat lainnya. Daging merah merupakan sumber banyak nutrisi baik, seperti vitamin B-12 dan zat besi. Tubuh manusia membutuhkan nutrisi ini untuk menghasilkan sel darah merah baru, daging merah juga tinggi protein, yang diperlukan tubuh dalam membangun otot, tulang, enzim, dan jaringan tubuh lainnya.

Namun, beberapa penelitian telah melihat adanya hubungan antara konsumsi daging merah secara rutin dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, masalah ginjal, masalah pencernaan, bahkan kematian.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jenis daging merah yang dimakan seseorang bisa membuat perbedaan. Misalnya saja potongan daging merah yang tidak diproses dan lebih ramping, seperti bagian sirloin atau pork tenderloin, bisa lebih sehat daripada jenis lainnya. Ini karena kedua bagian daging ini tidak diproses dan tidak mengandung garam dan lemak berlebih. Sementara, daging merah yang diolah seperti bacon, sosis, ham, dan lain-lain, tampaknya membawa risiko masalah kesehatan yang tinggi.

Namun tak bisa dipungkiri, bahwa daging merah mengandung sejumlah nutrisi yang penting. Makanan yang berasal dari sumber hewani seperti daging dan susu merupakan sumber utama vitamin B-12. inilah mengapa, seseorang yang mengikuti gaya hidup vegetarian atau vegan memerlukan konsumsi suplemen B-12 untuk mencegah anemia defisiensi B-12.

YesDok Ads

Banyak faktor yang dapat memengaruhi nilai gizi dari sepotong daging. Misalnya, potongan dari berbagai hewan bervariasi dalam kandungan kalori dan lemaknya. Cara peternak memelihara hewan, pola makan hewan, dan bahkan usia dan jenis kelamin hewan juga dapat memengaruhi kandungan nilai gizi pada daging.

The National Institutes of Health (NIH) juga membuat daftar beberapa jenis daging merah yang merupakan sumber zat besi heme yang baik. Zat besi heme hanya terdapat pada daging, unggas, dan seafood. Zat besi nonheme terdapat pada tumbuhan dan makanan yang diperkaya zat besi, seperti sereal dan susu nabati.

Meskipun zat besi bisa didapatkan seseorang dengan mudah, namun ada beberapa orang yang berisiko kekurangan zat besi, termasuk:

  • Bayi
  • Wanita hamil
  • Wanita yang kerap mengalami menstruasi yang berat
  • Anak-anak

Agar daging merah tetap sehat dan tidak menimbulkan masalah, maka pembatasan konsumsinya harus dilakukan. The World Cancer Research Fund dan American Insstitute for Cancer Research mengatakan bahwa, jika seseorang makan daging merah, maka ia harus membatasi asupan daging merah hanya untuk 3 porsi per minggu. Ini setara dengan 340-510 gram per minggu. Daging merah olahan masih boleh dimakan dalam jumlah sedikit dan tentunya jarang-jarang.

(Foto: metro.co.uk)

YesDok Ads