Cyberbullying Bikin Risiko Terjadinya Depresi Meningkat

May 27, 2019 | Helmi

Para peneliti dari University at Buffalo di New York menemukan bahwa remaja yang terkena masalah cyberbullying memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mengalami kualitas tidur yang buruk dan meningkatnya peluang terjadinya depresi.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep, berasal dari analisis data kualitas tidur, agresi cyber dan depresi yang dialami lebih dari 800 remaja. Para peneliti mengatakan bahwa studi mereka adalah di antara beberapa upaya yang mengeksplorasi hubungan antara cyber bullying dan kualitas tidur.

U.S. Office of Adolescent Health mengatakan bahwa ketika remaja mengalami gejala depresi dan perubahan pola tidur, mereka juga mungkin akan menjadi mudah marah dan memiliki masalah sosial dengan lingkungan sekitar. Hampir sepertiga remaja di Amerika Serikat diperkirakan menghadapi kondisi semacam itu.

Cyberbullying mungkin berkontribusi pada masalah mental pada anak muda Amerika. Misol Kwon, penulis pertama studi dan seorang mahasiswa doktoral di Sekolah Keperawatan UB mengatakan, hampir 15 persen siswa sekolah menengah AS melaporkan diintimidasi secara elektronik, dengan beberapa kasus yang menyebabkan menurunnya prestasi di sekolah, merusak hubungan, hingga yang terparah, bunuh diri.

YesDok Ads

Menyoroti temuan studi terbaru, para peneliti meminta komunitas penelitian dan dokter untuk mencoba memahami dan menargetkan kualitas tidur dan faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko depresi pada individu muda.

Kwon akan mempresentasikan penelitian pada pertemuan tahunan SLEEP 2019 dari Associated Professional Sleep Societies di San Antonio, Texas, pada awal Juni. Studi ini menerima $ 1,8 juta dalam pendanaan dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism in the National Institutes of Health.

(Foto: vision.org)

YesDok Ads